BeritakanID.com - Kabar mengenai gelar Doktor Kajian Stratejik dan Global yang diterima oleh Bahlil Lahadalia masih menjadi sorotan di media sosial. Pasalnya, gelar S3 Bahlil itu didapatkan dalam waktu relatif singkat, yaitu selama 20 bulan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia ini juga meraih cumlaude dari Universitas Indonesia (UI). Sontka, singkatnya waktu meraih gelar S3 langsung menjadi gunjingan. Tak sedikit warganet membagikan pengalaman bahwa mendapatkan gelar doktor butuh waktu lebih lama.
Menanggapi ramainya komentar di media sosial, UI melalui Kepala Biro Humas dan Keterbukaan, Amelta Lusia angkat bicara. Ia memberikan klarifikasi tentang waktu kuliah Bahlil.
Ia menjelaskan Bahlil telah terdaftar sebagai mahasiswa program doktor lewat jalur riset. Status mahasiswa Bahlik aktif sejak semester genap tahun akademik 2022/2023 sampai semester gasal tahun akademik 2024-2025.
Menurut Amelta, hal itu sudah sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Terlepas dari kontroversi tersebut, warganet turut menyoroti kekayaan Bahlil dan gurita bisnis yang dimilikinya. Bukan tanpa sebab. Bahlil selama ini dikenal sebagai salah satu menteri Jokowi dengan kekayaan fantastis.
Melongok kekayaan dan gurita bisnis Bahlil
Sesuai laporan LHKPN pada tahun 2020 lalu, Bahlil tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp300 miliar.
Lantas, apa saja bisnis yang dimiliki oleh Bahlil Ladahalia?
Sebelum menjadu menteri, Bahlil merupakan seorang pengusaha kelas kakap yang memiliki 10 saham perusahaan sekaligus. Beberapa di antaranya adalah kepemilikan 90 persen saham di perusahaan tambang nikel PT Bersama Papua.
Bahlil juga dikabarkan merupakan pemimpin dari Rifa Capital, perusahaan yang bergerak di bidang tambang batu bara. Tak main-main, perusahaan itu mengeksplorasi 39 ribu hektare lahan di Fak-Fak Papua dan 11 ribu lahan nikel di Halmahera.
Lalu, Bahlil juga memiliki perusahaan di bidang properti dan kontruksi PT Dwijati Sukses. Perusahaan ini cukup ternama bagi para pengusaha karena sering muncul di berbagai lelang proyek pemerintah.
Dari berbagai gurita bisnis yang dimilikinya, tak heran jika Bahlil memiliki total kekayaan fantastis. Namanya juga cukup diperhatikan oleh para pebisnis Tanah Air.
Ia juga pernah didapuk sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode tahun 2015-2019.
Bahkan saat Pilpres 2019, ia disebut-sebut sebagai salah satu donatur yang turut mendukung pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Bahlil pun mendapat tugas yang stratetis karena terpilih sebagai Direktur Penggalangan Muda saat kampanye berlangsung.
Namun, moncernya karier Bahlil tak luput dari perjalanan panjang yang dimulai sejak dirinya berusia 25 tahun. Saat itu, Bahlil bersama teman-temannya mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan di Papua.
Tak berselang lama, perusahaan tersebut mengalami kenaikan drastis yang kemudian bisa mempekerjakan 70 karyawan sekaligus.
Sumber: suara