BeritakanID.com - Kepolisian Malaysia kembali menangkap 155 tersangka, termasuk 77 perempuan terkait kejahatan Global Ikhwan Services and Business (GISB) Holdings. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi menggerebek 82 rumah, termasuk klinik.
Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan ratusan orang itu ditangkap setelah polisi menggerebek 82 tempat, termasuk rumah, klinik, tempat usaha, serta panti asuhan.
"Semua yang ditahan sedang diselidiki berdasarkan Pasal 31(1) Undang-Undang Anak Tahun 2001 dan Pasal 14 Undang-Undang Antiperdagangan Orang dan Antipenyelundupan Migran Tahun 2007," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir The Star, Senin (23/9/2024).
Selama penggerebekan itu, kata Razarudin, polisi mengamankan sejumlah barang bukti termasuk buku-buku yang memiliki unsur ajaran sesat.
"Sebanyak 186 korban yang terdiri dari 102 laki-laki dan 84 perempuan, termasuk seorang anak laki-laki yang sedang dihukum oleh seorang pria yang diyakini sebagai anggota GISB (terlihat dalam video viral), turut diselamatkan dalam operasi tersebut," jelasnya.
Penggerebekan itu diketahui melibatkan 2.528 polisi serta 1.273 personel dari instansi lain terlibat yang tergabung dengan penggerebekan Ops Global pada hari Sabtu.
"Kami juga menemukan berbagai tempat kosong yang kami yakini sebagai tempat pelarian anggota GISB," ujarnya.
Lebih lanjut, Razarudin mengimbau kepada seluruh korban atau siapa pun yang memiliki informasi terkait GISB segera melapor ke pihak berwajib.
"Kami menghimbau kepada mereka yang menjadi korban atau memiliki informasi tentang kasus tersebut untuk segera melapor," imbuhnya.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Razarudin mengatakan sebanyak 200 tersangka telah ditahan dalam penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap GISB dengan nama sandi Ops Global, sejak 11 September.
Sampai dengan saat ini 355 orang telah ditahan terkait dengan penyelidikan terhadap konglomerat Muslim Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISB), yang memiliki toko roti, minimarket, dan bisnis lain di Malaysia dan tempat lain.
Ke-200 orang tersebut termasuk 31 anggota Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISB). Tujuh belas di antaranya adalah tokoh kunci organisasi tersebut.
Sumber: era