BeritakanID.com - Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua, Egianus Kogoya namanya terkenal setelah membantai 24 pekerja Trans Papua di Nduga.
Mahkamah Pidana Internasional yang berada di bawah PBB harusnya sudah menyeret Egianus Kogoya untuk diadili atas pelanggaran HAM yang ia lakukan selama ini.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya jugalah yang menculik pilot Susi Air, Philip Mark Merthens pada 7 Februari 2023.
Mark baru dibebaskan oleh KKB Papua Egianus Kogoya pada hari ini.
Pembebasan dilakukan dengan cara Soft Approach sehingga tak menimbulkan jatuhnya korban jiwa dari kedua belah pihak.
Akan tetapi dua hari sebelum proses pembebasan Mark, beredar kabar di akun facebook Media TPN-PB OPM yang selama ini jadi alat propaganda KKB Papua.
Di sana sebuah postingan tertanggal 19 September 2024 oleh Marten Hagisimijau meminta jubir TPNPB Sebby Sambom agar tak melibatkan Egianus Kogoya dalam proses pembebasan Mark.
KKB Papua khawatir Egianus tertangkap oleh Indonesia.
"Holandia, West Papua
19/9/24
Perlu kami ingatkan kepada tuan Sebby Sambom selaku Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) agar selama proses pembebasan pilot Philip Mark Merthens jangan pernah libatkan Brigadir Jenderal Egianus Kogoya untuk turun ke Nduga, Papua.
Dia cukup perintahkan pasukannya atau orang-orang terdekatnya dari markas tempat mereka berada tetapi tidak boleh masuk Keneyam, Nduga, Papua," jelasnya.
Salah satu alasan kenapa Egianus tak boleh masuk ke Keneyam mengingat dulu pimpinan OPM Kelly Kwalik harus meregang nyawa di distrik Alama melawan aparat Indonesia.
"Pada tahun 2008 ketika Jenderal Kelly Kwalik ditembak mati militer lndonesia di distrik Alama-Timika, Papua skalasi perlawanan militer TPNPB di kawasan pegunungan tengah menurun drastis terlebih khusus di kawasan Tembagapura dan sekitarnya," tambahnya.
Entah apakah pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya menunjukkan dirinya saat pilot Susi Air dibebaskan.*
Sumber: kilat