Dear Fufufafa, Ahli Psikologi Forensik Kasih Solusi Supaya Tak Jadi Sosok Problematik

Dear Fufufafa, Ahli Psikologi Forensik Kasih Solusi Supaya Tak Jadi Sosok Problematik

BeritakanID.com - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ikut mengomentari kontroversi akun Kaskus @/fufufafa. Bahkan terang-terangan Reza menyebut pemilik akun tersebut sebagai sosok yang problematik.

Hal ini yang tergambar dalam diskusi Reza bersama beberapa pakar lain di kanal YouTube Diskursus Net. Potongan video obrolan mereka kemudian kembali diviralkan di platform lain, salah satunya akun X @/BangPino__.

Reza menganalisis pemilik akun @/fufufafa berdasarkan penjabaran Roy Suryo. Dengan semua jejak digital tersebut, menurut Reza, besar kemungkinan pemilik akun @/fufufafa telah sampai di fase problematik terhadap konten pornografi.

"Dia menggunakan kata-kata tidak senonoh di ruang publik, di online segala macam. Kemudian dia mengunjungi situs-situs yang begitu, banyak orang yang kemudian diembel-embeli kata-kata porno itu, saya khawatir, ini makhluk sudah masuk level problematik," kata Reza.

Kata problematik di sini merujuk pada seseorang yang sudah kecanduan terhadap konten pornografi. Bila sudah dalam situasi tersebut, menurut Reza, hanya ada satu solusi untuk mengatasinya.


"Kalau problematik, sudah, kita tidak bisa menganggap ini sebagai hal yang biasa saja. Bahkan tidak menutup kemungkinan, dia tidak bisa membantu diri dia sendiri untuk keluar dari kondisi problematik itu. Dia harus butuh bantuan orang," ujar Reza.

"Sudah sampai pada level problematik, ya berkunjung lah ke profesional," sambungnya menegaskan.

"Dalam hal ini ke psikolog atau psikiater?" tanya Jurnalis Senior Kabul Indrawan yang tampak dibenarkan secara tersirat oleh Reza.

Namun masih ada solusi lain, tetapi Reza mengalamatkannya kepada Prabowo Subianto. Pasalnya Gibran Rakabuming Raka diduga sebagai pemilik akun @/fufufafa tersebut.

"Atau solusi yang lain ya Pak Prabowo teruslah sehat, teruslah sehat. Atau berpikirlah dari sekarang, siapa ya cari orang nomor dua yang otaknya nggak semesum ini agar tidak membuat keputusan-keputusan yang blunder nantinya," pungkas Reza.

Sumber: suara

TUTUP
TUTUP