BeritakanID.com - Kebanyakan orang minum kopi untuk mengusir kantuk atau memompa energi, terutama di pagi hari. Selama jumlahnya tak berlebihan atau menambahkan banyak gula, kopi memang baik buat kesehatan.
Riset baru-baru ini menemukan minum kopi 2-3 cangkir sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, atau diabetes tipe 2 dan menambah bukti minuman ini baik untuk kita. para pakar di Universitas Soochow di Cina menemukan minum kopi secukupnya atau 2-3 cangkir sehari berisiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang tak meminumnya, seperti serangan jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan juga perlemakan hati.
"Kopi mengandung nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan secara umum. Dalam 6 ons kopi mengandung sejumlah kecil vitamin B -- riboflavin, asam pantotenat, tiamin, dan niasin -- juga mineral potasium, mangan, dan magnesium," jelas Justin Stebbing, pengajar Sains Bimoedis di Universitas Anglia Ruskin, di The Conversation.
Kopi juga kaya antioksidan, zat yang ditemukan pada buah-buahan dan sayuran yang bisa membantu melindungi sel-sel dari kerusakan. Stebbing bahkan mengatakan peminum kopi bisa mendapatkan lebih banyak antioksidan dari mengonsumsi buah dan sayur. Berikut enam masalah kesehatan yang bisa diturunkan risikonya oleh kopi.
Penyakit jantung dan stroke
Stebbing mengatakan minum kopi dalam jumlah tak berlebihan bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Diabetes tipe 2
Stebbing juga menjelaskan kopi bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2. "Kopi bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproses glukosa," jelasnya.
Melindungi hati
Kopi juga baik buat kesehatan hati, yang mengandung atau tanpa kafein, kata Stebbing.
Beberapa jenis kanker
Contohnya kanker hati, juga kanker kolorektal dan rahim, ujar Stebbing.
Penyakit Parkinson dan Alzheimer
Minum kopi juga bisa megurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson, demensia, dan Alzheimer.
Meningkatkan kesehatan mental
"Penelitian menyebut peminum kopi berisiko lebih rendah mengalami depresi, bahkan risiko bunuh diri," kata Stebbing.
Sumber: tempo