Rombongan Mobil Kyai Diserang OTK di Rengasdengklok Karawang, Banser dan Santri Babak Belur

Rombongan Mobil Kyai Diserang OTK di Rengasdengklok Karawang, Banser dan Santri Babak Belur

BeritakanID.com - Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, KH Deden Permana, mengungkapkan keprihatinannya atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal terhadap beberapa ulama dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Rengasdengklok, Karawang.

Insiden yang terjadi pada Sabtu 10 Agustus 2024 sekitar pukul 22.00 WIB malam di sekitar Pondok Pesantren Manbaul Ulum itu mengakibatkan sejumlah korban luka, termasuk seorang anggota Banser dan seorang santri.

"Saya, Deden Permana, Ketua Tanfidziyah PCNU Karawang, turut prihatin atas kejadian kekerasan oleh segerombolan kelompok barbar yang mempersekusi beberapa kiai dan Banser. Saya berharap Kepolisian Karawang, khususnya Kapolres yang baru, untuk segera menindaklanjuti kejadian ini. Jika tidak, saya akan melaporkan langsung kepada Kapolda Jawa Barat dan Kapolri," ujar KH Deden Permana dikutip pojoksatu.id dari tayangan video yang siunggah oleh KH Deden di akun Facebook miliknya pada Minggu 11 Agustus 2024.

Insiden ini melibatkan perusakan kendaraan dan penyerangan terhadap para ulama, termasuk KH. Asep Syarif, pimpinan Ponpes Manbaul Ulum Rengasdengklok, dan Rois Syuriyah MWC NU Cikarang Utara, serta beberapa ibu-ibu yang hendak menghadiri pengajian di Ponpes Albaghdadi Rengasdengklok.

Dalam video yang beredar, terlihat jelas bagaimana kendaraan yang membawa para ulama dan anggota Banser dikepung dan dirusak oleh gerombolan anarkis. Salah satu anggota Banser dan santri mengalami pemukulan dan luka-luka.

"Kami sebagai Nahdliyin (warga NU) Karawang mengutuk keras tindakan kekerasan oleh gerombolan anarkis tersebut. Kami meminta Polres Karawang untuk bertindak tegas, mengusut, dan menangkap pelaku agar tidak ada lagi kelompok yang bertindak melawan hukum secara arogan," ujar warga NU.

PCNU Karawang berharap kasus ini dapat segera diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, serta menjaga kedamaian dan ketentraman di tengah masyarakat.

Informasi yang berhasil dihimpun, aksi ini berawal dari rencana kedatangan KH Imaduddin Ustman ke Karawang.

Rencananya, KH Imaduddin akan berkunjung ke Kampung Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang pada Senin 11 Agustus 2024. Selain itu KH Imaduddin juga akan berkunjung ke beberapa lokasi lain di wilayah itu. 

Namun sejumlah orang menolak kedatangan KH Imaduddin yang menganggap isi ceramah Imaduddin kerap memprovokasi dan memecah belah umat, sehingga tidak sejalan dengan semangat toleransi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Karawang.

"Imaduddin dalam ceramahnya selalu menjelek-jelekkan pihak lain dan memicu perpecahan. Padahal, Karawang dikenal sebagai daerah yang penuh toleransi," ungkap seorang tokoh pergerakan Islam. 

"Kami siap bergabung dengan elemen masyarakat lain untuk menolak kehadiran Imaduddin dan kroninya sebagai bentuk cinta kami terhadap Karawang."

***

Sumber: pojoksatu

TUTUP
TUTUP