Rocky Gerung: Kita Titipkan Anies sebagai Pejuang, Bukan Ridwan Kamil

Rocky Gerung: Kita Titipkan Anies sebagai Pejuang, Bukan Ridwan Kamil

BeritakanID.com - Pilgub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024 bukan hanya pemilihan kepala daerah, tetapi pemilihan pejuang politik. Dari Jakarta harapannya bisa membenahi Indonesia. Itu dasarnya.

Pernyataan itu disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung yang videonya viral belakangan ini. “Apakah Anies menang atau kalah, tetap Anies harus ada di situ (Pilgub Jakarta) sebagai pejuang politik,” katanya dikutip KBA News, Kamis, 15 Agustus 2024.

Rocky mengajak Anies ditempatkan di Jakarta bukan saja sebagai gubernur. Gubernur itu sudah biasa. “Apa pentingnya menjadi gubernur hari-hari ini? Namun yang ada di depan kita adalah kerusakan infrastruktur politik, kerusakan lembaga-lembaga politik, itu yang harus kita benahi,” jelasnya.

“Jadi, Anies kita tugaskan untuk membenahi negara melalui kedudukannya sebagai gubernur. Yang diperlukan adalah sinyal bahwa ada gubernur yang hendak memperbaiki negara ini. Itu dasarnya, entah 2029 atau kapan,” papar Rocky.

Menurut dia, Jakarta meskipun pindah sebagai ibu kota, tetap ibu kota politik, ibu kota kebudayaan, ibu kota rumor, gosip, segala macam ada di Jakarta. “Jadi memimpin Jakarta berarti memimpin Indonesia. Kita harus pelan-pelan memahami fungsi Anies sebagai penanda baru politik Indonesia, setelah Jokowi, Prabowo, dan Kaesang,” tegasnya.

Rocky menegaskan, jika ingin berjuang, tinggalkan semua becek yang ditinggalkan oleh Jokowi. Koalisi dengan ini dan itu tidak penting. Yang penting adalah kepala rakyat Jakarta dan Indonesia. “Ajukan satu nama yang akan dihitung sebagai pemimpin pejuang, bukan sekadar gubernur teknis yang mengatur anggaran,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, masyarakat ini sudah terlalu lama dibodohi oleh Jokowi hingga tidak mampu mengeluarkan pemikiran alternatif. Pilkada ini bukan hanya pemilihan gubernur, tetapi pemilihan pemimpin yang berjuang habis-habisan.

“Kita mulai dari Jakarta sebagai penanda bahwa Anies ada di situ, bukan Ridwan Kamil yang tidak memiliki kapasitas sebagai penantang atau pejuang. Dia juga medioker,” jelasnya.

Rocky mengaku tidak anti-Ridwan Kamil. Namun, kata dia, standar orang yang masuk politik di 2024-2029 adalah pejuang. “Bukan pamer-pamer, tetapi orang yang memiliki ide, yang mau bertengkar seperti Desak Anies yang sudah dilakukan dengan baik,” ungkapnya.

“Jadi poin saya, bukan soal kalkulasi kuantitatif, tetapi kalkulasi kualitatif yang berbeda dari Jokowi, Prabowo, dan siapa pun, apalagi Ridwan Kamil,” jelas Rocky.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP