Bukti Petinju Imane Khelif Dominan Pria Usai Bikin KO Angela Carini, Rupanya Pernah Test DNA dan Dilarang Tanding pada 2023

Bukti Petinju Imane Khelif Dominan Pria Usai Bikin KO Angela Carini, Rupanya Pernah Test DNA dan Dilarang Tanding pada 2023

BeritakanID.com - Pertandingan tinju wanita di Olimpiade Paris 2024 antara atlet Algeria Imane Khelif, dan Angela Carini asal Italia menuai kontroversi yang besar, dan menggemparkan publik.

Pasalnya atlet tinju Algeria Imane Khelif diduga sebagai transgender, atau pria yang berubah menjadi wanita.

Dalam laporan The Guardian, Angela Carini harus mengakhiri pertandingannya dengan Imane lantaran merasakan sakit yang luar biasa setelah 46 detik bertanding.

Angela menyebutkan, meski dirinya masih sanggup bertanding, namun dia lebih mementingkan kesehatan dan kondisi tubuhnya di masa depan.

"Aku adalah seorang petarung, dan setiap kali aku selalu dikatakan demikian, namun kali ini aku harus benar-benar berhenti," tutur Angela, dikutip Kilat.com pada Jumat 2 Agustus 2024.

"Aku tak pernah merasakan rasa sakit yang seperti ini sebelumnya, demi kesehatanku aku menghentikan pertandingan ini," tambahnya.

Terpisah, Presiden Asosiasi Tinju Amatir Internasional (IBA) Umar Kremlev, menyatakan jika sosok petinju yang memiliki kromosom XY harusnya didiskualifikasi dari kejuaraan atau kompetisi untuk wanita.

Diketahui, pada kejuaraan tinju wanita 2023 lalu, Imane bersama Lin Yu Ting dari Taipei dilarang tampil.

"Umar menyebutkan jika dua atlet tersebut dilarang tanding karena test DNA membuktikan mereka memiliki kromosom XY," tulis The Guardian dalam laporannya.
Ya, untuk diketahui bahwa kromosom pria merupakan XY, sementara wanita adalah XX.

Pihak IBA juga mempertanyakan tindakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) atas keputusan mengijinkan atlet asal Aljazair itu dan Lin Yu Ting ikut pertandingan.

IBA menilai jika IOC telah dengan sengaja melonggarkan aturan soal atlet transgender di Olimpiade Paris 2024.

"IBA mempertanyakan keseriusan IOC menjaga keadilan dalam kompetisi dan keselamatan atlet," tambahnya.

Namun IOC sendiri membantah jika mereka tidak memberlakukan peraturan dengan adil.

IOC menyebutkan, jika passport Imane Khelif maupun Lin Yu Ting menyebutkan keduanya sebagai wanita.

Juru Bicara IOC Mark Adams pun menegaskan jika para atlet ini sudah melewati tahap uji kesetaraan gender. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP