BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu, Apakah Pulau Jawa Akan Terbelah?

BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu, Apakah Pulau Jawa Akan Terbelah?

BeritakanID.com - BMKG menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal tunggu waktu, apakah pulau akan terbelah?

Belum lama ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut Indonesia tinggal tunggu waktu akan terjadi gempa megathrust.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’,” katanya dalam rilis yang dikutip Kilat.com, Rabu, 14 Agustus 2024.

Sebagai informasi gempa megathrust adalah gempa dua lempeng patahan yang sangat besar.

Gempa megathrust bisa terjadi ketika dua lempeng patahan sudah lama tidak mengeluarkan energi (gempa-gempa kecil - Red) selama puluhan sampai ratusan tahun.

“Bidang megathrust tersebut akan mengakumulasi energi selama puluhan sampai ratusan tahun,” jelas YouTube Gempa ITB.

“Semakin lama penahanan ini akan mencapai titik jenuh sehingga pada akhirnya energi yang tersimpan akan dilepas dan itulah yang dinamakan gempa bumi megathrust,” lanjutnya.

Gempa megathrust kemudian menjadi topik yang ramai diperbincangkan di media sosial, termasuk X (sebelumnya Twitter).

Salah satunya dari akun @zakiberkata atau Georitmus yang membahas apakah gempa megathrust bisa membelah Pulau Jawa.

“Bisakah gempa megathrust membelah pulau Jawa?” tulisnya.

“Bisa, ini mekanismenya,” sambungnya sambil melampirkan foto peta di mana Pulau Jawa diilustrasikan terbalik.
Akun Georitmus kemudian membandingkan dengan gempa dan tsunami di Aceh 2004.

“Gempa dan tsunami Aceh 9,1-9,3 Mw 2004 bahkan tak sanggup membelah Sumatera yang sudah ada patahan raksasanya + lubang raksasa letusan Toba purba,” tulisnya.

“Gempa dan tsunami Sulawesi 2018 7,5 Mw juga tak mampu memisah Pulau Sulawesi jadi 2,” sambungnya.

Georitmus lalu menjelaskan bahwa continental crust Pulau Jawa sudah setebal kurang lebih 40 kilometer.

“Continental crust Jawa sudah setebal -+ 40 km, belum lapisan bawahnya, belum luas lempeng Sundanya,” jelasnya.

Unggahan ini pun mendapat banyak respons dari pengguna X yang lain.

“1 juta tahun ke depan pun bisa dibilang ‘menunggu waktu’ kok, ayo galakkan terus mitigasi bencana,” tulis @fajrian_23.

Karena Indonesia rawan gempa, sebaiknya Anda mengetahui panduan mitigasi.

Dikutip dari Panduan Mitigasi 2024 yang dibagikan Georitmus, salah satu langkah awal mitigasi adalah dengan menginstal aplikasi Kegempaan BMKG dan follow akun media sosial BMKG.

Langkah mitigasi berikutnya adalah dengan menggunakan quake alarm agar terbangun dari tidur saat terjadi gempa. (*)

Sumber: kilat

TUTUP
TUTUP