34 Orang Ditangkap Polisi Buntut Demo Ricuh di Makassar, 2 Jadi Tersangka

34 Orang Ditangkap Polisi Buntut Demo Ricuh di Makassar, 2 Jadi Tersangka

BeritakanID.com - Sebanyak 34 orang ditangkap Polrestabes Makassar buntut dari aksi unjuk rasa berujung ricuh di kota Makassar.

Seperti diketahui, aksi yang berujung ricuh itu menggaungkan peringatan darurat atas langkah Presiden Jokowi yang dinilai berambisi membentuk politik dinasti.

Catatan fajar.co.id, aksi besar-besaran itu digelar mahasiswa sejak tanggal 23, 24, 25, 26 Agustus 2024. Khusus tanggal 23 dan 26, mahasiswa menggelar aksi hingga malam hari dan memblokir ruas jalan.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, di antara 34 yang ditangkap, dua di antaranya telah ditetapkan tersangka.

Kedua tersangka tersebut diketahui berinisial AN (21) dan AH (22). Hanya saja, tidak disebutkan dimana Kampus kedua mahasiswa tersebut.

"Sudah dua yang kita lakukan penahanan, ditetapkan tersangka Pasal 170. Keduanya mahasiswa," ujar Ngajib saat menggelar ekspose, Selasa (27/8/2024) petang.

Dijelaskan Ngajib kedua mahasiswa yang telah ditetapkan tersangka itu diamankan saat aksi unjuk rasa di depan kampus UMI. Termasuk, melakukan pengerusakan kendaraan Sat Lantas Polrestabes Makassar.

"Anggota yang menjadi korban luka ada tiga, lecet terkena lemparan batu. Untuk kendaraan, satu yang rusak, kendaraan Sat Lantas Polrestabes," kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, meskipun ribuan massa aksi dari beberapa kampus negeri maupun swasta telah meninggalkan Fly Over Km 4, ternyata di antara mereka masih ada yang bertahan.

Seperti di depan Universitas Bosowa (Unibos), massa aksi yang masih bertahan itu menutup arus jalan yang mengarah ke Jalan AP Pettarani hingga Senin (26/8/2024) malam.

Mereka mengatasnamakan dari aliansi Mahasiswa Unibos, terus meneriakkan aspirasinya, saling beradu argumen dengan suara klakson kendaraan yang terjebak macet.

Salah seorang pengguna jalan yang tidak terima dengan cara mahasiswa menutup jalan, secara gagah berani melerai kerumuman massa.

"Jalan pak, jalan. Jangan takut. Jalan semua," tegas pria yang mengenakan kemeja putih sembari menentang jaket itu.

Ia bukan tidak mendukung para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa menolak politik dinasti yang coba dibangun Presiden Jokowi.

Hanya saja, pria tersebut menegaskan bahwa cara mahasiswa menyandera pengguna jalan tidak tepat.

"Tidak ada yang tidak mendukung demo, tapi tidak begini caranya," tandasnya

Sementara, orator yang meneriakkan aspirasinya tidak mau kalah dengan pria tersebut. Ia menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan semata-mata demi kepentingan rakyat.

"Suara rakyat adalah suara tuhan," teriaknya berulang kali.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 19.00 Wita, Tim gabungan dari Unit Jatanras, Sat Sabhara Polrestabes Makassar, dan Brimob Polda Sulsel terus melakukan pembubaran.

Beberapa di antara massa aksi pun berhasil diringkus tim gabungan. Meskipun berupaya mengelabui aparat, mereka tetap diamankan.

Agar jalan tetap dibuka, pihak Kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.

Bukan tanpa perlawanan, massa aksi yang diduga telah tersusupi itu memberikan serangan balik dengan melemparkan batu. Beberapa juga melontarkan busur.

Bahkan, satu mobil angkutan kota (Angkot) yang terparkir di depan kampus Unibos menjadi sasaran massa aksi.

Mobil biru itu dibakar saat pihak Kepolisian lengah dan berupaya membukakan jalan bagi pengendara.

Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih terus dipukul mundur oleh pihak Kepolisian agar menghentikan aksi anarkisnya.

Adapun arus lalulintas yang mengarah ke Jalan AP Pettarani, meskipun lambat, tapi masih bisa bergerak. Sementara yang mengarah ke Jalan Perintis, arus lalulintas lumpuh total.

Untuk diketahui, massa aksi di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar juga melakukan pemblokiran jalan.

Sumber: fajar

TUTUP
TUTUP