BeritakanID.com - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah mengaku senang melihat antusias masyakarat yang terus mengawal proses rekapitulasi suara pemilihan presiden (pilpres) tahun ini yang begitu peduli.
Dia menuturkan biasanya setelah waktu pencoblosan dan perhitungan suara cepat atau quick count masyarakat tidak lagi mengawal pilpres, mereka langsung menyerahkan segala urusan ke partai politik dari masing- masing pasangan calon.
Dia mengatakan bahwa ini sebetulnya representasi hasil dari banyak sekali dinamika yang berkembang di tengah masyarakat.
“Saya senang karena masyarakat tidak tinggal diam, artinya tidak menyerahkan segala urusan ke partai, tidak serahkan masalah ke tim pemenangan masing-masing paslon,” kata Eep kepada media di dalam acara Demos Festival dengan tema ‘Omon-Omon Soal Oposisi’ dihadiri KBA News di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Maret 2024.
Menurutnya selama ini, biasanya kalau sudah selesai pencoblosan, proses politik seperti berpindah ke lembaga-lembaga formal, ke elite-elite dan lain-lain. Namun dia melihat justru ini pemilu yang sangat buruk sehingga membuat masyarakat untuk turun bergerak.
“Yang saya lihat sekarang adalah, karena memang situasi pemilu sangat buruk, semua orang bergerak. Jadi kurang lebih itu maknanya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ke dua calon presiden nomor urut 01 dan 03, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mengapresiasi banyak masyarakat sipil yang berani menyuarakan kecurangan hasil rekapitulasi Pemilu 2024.
“Teman-teman terima kasih, saya senang karena banyak masyarakat sipil peduli pada demokrasi yang sedang berjalan,” kata Ganjar.
Ganjar menuturkan masyarakat yang menyuarakan kecurangan pemilu ini merupakan orang-orang yang waras. Agar, lanjut Ganjar, pemilu ini dilakukan secara jujur dan adil.
“Mudah-mudahan kita adalah golongan-golongan waras yang bisa mengawal ini dengan baik,” tuturnya.
Sedangkan, calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk tetap berjuang melahirkan demokrasi yang benar. Bukan demokrasi yang dimanipulasi.
“Tetap berjuang dalam usaha kita menghadirkan demokrasi. Demokrasi yang benar, bukan demokrasi yang dimanipulasi,” kata Anies terpisah.
Dia pun menjelaskan semua yang ada disini menyaksikan dalam beberapa waktu yang lalu, betapa praktik demokrasi yang tidak fair itu terjadi secara masif.
Sumber: kbanews