Denny Siregar: Prabowo Bakal Gandeng Megawati untuk Menahan Gerakan Jokowi

Denny Siregar: Prabowo Bakal Gandeng Megawati untuk Menahan Gerakan Jokowi

BeritakanID.com - Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan bahwa calon presiden (capres) nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto akan menggandeng musuh utama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Musuh utama tersebut menurut Denny Siregar adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang pernah dikhianati dan ingin dihancurkan Jokowi, sehingga bekerja sama dengannya merupakan langkah tepat bagi Prabowo Subianto untuk menahan gerakan mantan Wali Kota Solo itu.

"Lalu langkah apa yang akan dilakukan Prabowo sekarang untuk menahan gerakan Jokowi nanti? tentu menggandeng musuh utama Jokowi, partai besar yang sempat mau dihancurkan Jokowi dan dikhianati sampai ke ujung jari yaitu PDI Perjuangan," ungkapnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Kamis (29/2).

Sementara sebelumnya, Denny Siregar mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membangun kekuatan di luar pemerintah untuk mengimbangi kekuasaan Prabowo Subianto setelah resmi dilantik sebagai kepala negara.

Jokowi, kata Denny Siregar, membangun kekuatan menggunakan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memihaknya, karena Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang kini memimpin PKB diisukan akan didepak.

"Dan Jokowi juga sudah membangun kekuatan di luar pemerintahan untuk mengimbangi kekuasaan Prabowo nanti, salah satu kendaraan besar Jokowi yaitu Partai Golkar yang dia bangun juga untuk kendaraan anaknya Gibran ketika akan jadi calon presiden di 2029 nanti," ungkap Denny.

"Jokowi di 5 tahun ke depan dengan Golkar-nya kemungkinan akan menggandeng PKB, PKB-nya Cak Imin ya benar, tapi isunya nih Cak Imin akan disingkirkan dari PKB dan partai itu akan diisi oleh orang-orang Jokowi sehingga Golkar dan PKB akan berjalan bersama di 2029 nanti," imbuhnya.

Dan jika berhasil, maka setiap kebijakan Prabowo bisa dihalau oleh Golkar dan PKB di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga posisinya sebagai kepala negara tidak akan maksimal.

"Dengan kekuatan besar di parlemen maka posisi Prabowo sebagai presiden akan tidak maksimal karena setiap kebijakan dia akan dihadang di DPR nanti oleh gabungan Golkar dan PKB-nya Jokowi," ujar Denny.

Sumber: populis

TUTUP
TUTUP