BeritakanID.com - Mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sangat penting. Namun tak kalah penting adalah menjaga dan mengawal perjuangan tersebut, mengawal suara AMIN di TPS, dari kemungkinan terjadinya berbagai bentuk kecurangan pemilu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Simpul Relawan Anies Baswedan untuk Republik Indonesia-1 (ABRI-1) Kabupaten Pandeglang Sayyid Diar Mandala menyatakan hal itu kepada KBA News, Selasa, 20 Februari 2024.
“Maka sejak awal kami fokus memonitor di akar rumput, memberikan pencerahan pada masyarakat agar paham berdemokrasi, jangan mau dibohongi, diintimidasi, diiming-imingi janji muluk, dan sebagainya,” katanya.
Dia percaya kepada teman-teman bisa untuk meyakinkan dan mencari perhatian masyarakat agar mau mendukung dan mencoblos AMIN. Karena hanya AMIN yang mempunyai konsep yang jelas dan tranparan untuk memperbaiki hidup rakyat Indonesia seluruhnya.
Dia menceritakan, sehari sebelum pencoblosan, di desa-desa marak membagian money politics dan sembako. Dibagikan secara mencolok, terbuka tanpa rasa malu.
Tetapi itu hanya terjadi di desa-desa. Sedangkan di kota dan tempat ramai, pembagian tidak banyak. Kalaupun ada pembagian, rakyat menerima tapi mereka tetap memilih AMIN. Hati mereka tidak bisa digoyang.
Karena itu, kata Diar, AMIN menang di Pandeglang, meraih sekitar 51 persen, disusul oleh Pragib 36 persen, sisanya diambil Gama. Suara AMIN itu menunjukkan bahwa rakyat mendukung perubahan.
“Saya yakin jika terjadi putaran kedua, AMIN akan menang di seluruh Indonesia dan akan menjadi presiden. Walau mendapatkan tantangan dan hambatan berat, saya yakin AMIN akan menang,” kata Diar Mandala.
Dua putaran
Sayyid Diar Mandala optimis Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran karena banyaknya kecurangan secara tersruktur, sistematis dan masif (TSM).
“Bila nanti kita menghadapi pilpres putaran kedua, ABRI-1 Pandeglang berupaya untuk mencegah terjadinya tindakan jual beli atau pencurian suara, serta bentuk kecurangan pemilu lainnya,” kata juru dakwah di Banten itu.
Ditambahnya, harus dicegah praktek-praktek kecurangan yang dilakukan oleh oknum perangkat desa, RW, RT, atau kelompok lain yang menggunakan cara pembagian bansos mengatasnamakan pemberian salah satu paslon atau penguasa tertentu.
Sumber: kbanews
