BeritakanID.com - Demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Gerakan Masyarakat Sipil di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024, berjalan dengan damai.
Namun, agenda ini mendapatkan demonstrasi tandingan dari pihak lain. Demonstrasi tandingan tersebut adalah dari para mahasiswa. Mereka juga menyampaikan aspirasi di depan Gedung KPU tersebut.
Menurut mereka, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, demokrasi di Indonesia kini sedang baik-baik saja. Oleh karenanya, mereka menyampaikan berada di barisan KPU dan Bawaslu, yang kini didemo oleh Aliansi Gerakan Masyarakat Sipil tersebut.
“KPU dan Bawaslu, Kami Bersama Kalian,” demikian tulisan yang mereka bawa di agenda demonstrasi tersebut.
Dari pantauan KBA News, mereka melakukan demonstrasi tandingan sejak siang. Dari jas almamater yang dipakai, mereka adalah mahasiswa dari Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan juga mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Namun lucunya, saat dimintai wawancara KBA News, mereka saling lempar dan menghindar. Tidak ada satu pun mahasiswa yang mau diwawancara.
“Ke Korlapnya (koordinator lapangan) aja mas (wawancaranya),” jawab salah satu mahasiswa yang mengaku dari UNJ tersebut.
“Korlapnya yang mana,” tanya balik wartawan dari media ini.
“Belum datang,” jawabnya lagi dengan acuh.
Saat ditanya kepada mahasiswa lain, apakah demonstrasi tandingan ini ada press rilis resminya? “Gak ada,” jawab mahasiswa tersebut, sembari menghindari media ini.
Diketahui, dalam demonstrasi resmi yang biasa dilakukan oleh aliansi mana pun, press rilis biasanya disiapkan terlebih dahulu. Isinya biasanya adalah tuntutan resmi untuk objek yang dituju.
Misalnya, Aliansi Gerakan Masyarakat Sipil yang melakukan demonstrasi di Gedung KPU, mereka menyiapkan press rilis resmi. Setelah orasi, mereka membagikan kepada media-media yang melakukan peliputan di lapangan.
Sumber: kbanews