BeritakanID.com - Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Anies Baswedan-Cak Imin, mengungkapkan fakta mengagetkan, soal asisten rumah tangga (ART)-nya jadi korban 'serangan fajar'.
Perihal 'serangan fajar' disampaikan Edy Rahmayadi usai memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 di Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, Medan, Rabu, 14 Februari 2024.
Edy Rahmayadi mengatakan pelaku 'serangan fajar' terbilang tidak sopan, karena memberikan uang senilai Rp200 ribu ke ART-nya. Padahal jelas-jelas dirinnya TPD Anies-Cak Imin.
“Rumah saya di sini Anda tahu, ART saya saja didatangi sama ‘si fajar’. Bukan dimingi-imingi lagi, dikasih fajar, tadi malam, Rp200 ribu,” ujarnya kepada wartawan.
Namun, dari siapa 'serangan fajar' itu, Edy enggan merincinya. "Saya enggak ngerti siapa (yang ngasih)," tukasnya.
"Mereka (pemberi) sudah tahu itu pembantu saya, berarti di depan muka saya ('serangan fajar'). Saya kan pemenangan si Anies kemapa di-fajar-in dia. Lantas harus dipilih yang lain? Tak baik donng," sesalnya.
Edy jelas kecewa dengan apa yang terjadi, karena bentuk curangan Pemilu 2024 tidak lagi diduga tapi nyata.
“Saya kecewa benar, di usia yang 62 tahun ini masih melihat hal-hal seperti itu,” ucapnya.
Baca Juga
Mantan Gubernur Sumut periode tahun 2019-2023 ini juga mengajak masyarakat yang mendapati kecurangan Pemilu dalam bentuk apapun ntuk melapor.
Pihaknya di TPD AMIN siap menerima bentuk laporan kecurangan dan akan membantu warga melapor ke pihak berwenang.
“Kami sudah siapkan 220-an pengacara yang siap mendampingi. Mereka itu bekerja dengan ikhlas. Tidak dibayar,” sebutnya.
Dan di TPD AMIN, lanjutnya, sudah menerima beberapa laporan diantaranya 'serangan fajar' dengan memberikan bantuan yang bukan tanpa tempatnya.
Ikuti Quickcount Pilpres 2024 Terlengkap dari puluhan lembaga survei di: https://qc.pojoksatu.id/
Kalau untuk di TPS, belum diterimanya laporan. "Kalau saat mencoblos (curang) itu keterlaluan," pungkas Edy Rahmayadi. ***
Sumber: pojoksatu