BeritakanID.com - Carok maut yang melibatkan kakak beradik di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura sedang hangat diperbincangkan.
Tragedi berdarah tersebut terjadi pada Jumat, 12 Januari 2024 dimana 2 orang kakak beradik melawan 5 orang dalam duel carok.
2 orang kakak beradik tersebut yakni, Hasan Tanjung dan Wardi mampu menghabisi nyawa 4 orang sekaligus dalam duel carok menggunakan celurit.
Keempat korban yakni, Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, serta Hafid. Sedangkan 1 orang berhasil selamat dalam duel maut tersebut lantaran disuruh oleh pelaku Hasan Tanjung untuk pergi.
Ada pun salah seorang korban yakni, Mat Tanjar baru-baru ini videonya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, sosok yang diduga Mat Tanjar semasa hidupnya tengah terlibat cekcok kasus lain.
Video tersebut dibagikan oleh kanal YouTube Spotivi yang menampakkan sosok pria memakai baju berwarna biru dan sarung bermotif warna hijau tua, serta memakai peci hitam diduga sebagai Mat Tanjar.
Rekaman video memperlihatkan protes yang dilakukan oleh sejumlah warga termasuk Mat Tanjar di sebuah tempat yang diduga balai desa.
Tampak Mat Tanjar berteriak dengan menunjuk ke arah balai desa dihadapan aparat polisi.
Menurut informasi, peristiwa tersebut terjadi pada 2023 silam dimana sejumlah warga dan juga Mat Tanjar melakukan aksi protes terhadap hasil Pilkades di desanya.
Menurut salah satu akun yang mengomentari unggahan tersebut mengatakan, jika video yang beredar tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan tragedi carok baru-baru ini.
Akun dengan username @tonidonat4603 tersebut bahkan menyebut Mat Tanjar merupakan centeng atau orang bayaran.
"Video ini tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian carok 2024 karena memang keluarga Mat Tanjar ini terkenal sebagai centeng atau orang bayaran yang kerjanya untuk membela calon Kepala Desa/Klebun," tulis akun tersebut dikutip Kilat.com pada Rabu, 17 Januari 2024.
Ia juga mengatakan bahwa Mat Tanjar merupakan orang yang suka mengintimidasi dan sok jagoan.
"Dan akan mengintimidasi calon Kepala Desa lainnya, Mat Tanjar sok jagoan suka menantang orang untuk carok," imbuhnya.
Berbanding terbalik dengan korban, pelaku Hasan Tanjung justru dianggap sebagai sosok yang tidak neko-neko.
"Beda dengan Hasan atau pelaku dikenal sebagai orang yang pendiam gak neko neko dan santun," paparnya.
"Jadi pelajaran yang bisa kita peroleh jangan pernah sombong dan jumawa dan meremehkan orang lain kalo ga nasib nya sama seperti Mat Tanjar ini," tandasnya.
Ada pun peristiwa tragis tersebut bermula ketika pelaku Hasan Tanjung tengah berangkat untuk menghadiri tahlilan.
Di perjalanan ia bertemu dengan dua korban yakni, Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam yang sedang berkendara sepeda motor.
Saat itu, korban melajukan kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Juga lampu sorot motor mengenai mata Hasan Tanjung.
Hasan Tanjung kemudian menegur korban. Namun, korban merasa tak terima ditegur oleh pelaku hingga akhirnya terjadi percekcokan hingga berujung pada ajakan carok.
Saat itu, pelaku segera pulang ke rumahnya untuk mengambil celurit serta mengajak sang adik Wardi untuk melakukan tantangan carok.
Keduanya berduel melawan 5 orang, hingga akhirnya menewaskan 4 orang dari pihak lawan. Sementara itu, kedua kakak beradik itu tak mengalami luka sedikit pun setelah melakukan aksi berdarah tersebut.
Kini keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka pada Minggu, 14 Januari 2024. (*)
Sumber: kilat