BeritakanID.com - Jokowi sempat melakukan kunjungan ke daerah Banten untuk membagi-bagikan bansos kepada warga setempat.
Namun yang disoroti saat pembagian bansos tersebut adalah adanya Alat Peraga Kampanye (APK) spanduk bergambar Prabowo - Gibran Rakabuming.
Sebagai Presiden aktif, Jokowi dianggap tidak menunjukkan sikap netral pada masa kampanye Pilpres 2024.
Dosen Unair, Henri Subiakto mengkritisi sikap Jokowi yang membagikan bansos dengan latar belakang spanduk Prabowo - Gibran Rakabuming.
Henri Subiakto menjelaskan bahwa pembagian bansos tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman oleh masyarakat.
"Dengan spanduk pasangan 02 terpampang di sana. Ada APK di sekitar Presiden. Logis dong jika rakyat disana mengira ini Bansos berasal dari pak Jokowi bukan dari negara," tulisnya melalui akun X nya.
Selain itu, ia menilai Jokowi sudah secara terang-terangan menyatakan sikap untuk tidak netral pada Pilpres tahun ini.
"Apakah ini menunjukkan presiden sudah tidak punya etika? Apa Presiden sudah tidak malu terlihat nyata-nyata tidak netral?" imbuhnya.
Lebih lanjut, Henri melihat Jokowi panik dan seakan berperan sebagai juru kampanye bagi putra sulungnya dan Prabowo.
"Kenapa Presiden bertindak seakan jadi jurkam untuk anaknya?" jelasnya.
Menurut Henri, keadaan negara jelang pemilu sudah berjalan dengan tidak normal. Sampai-sampai seorang Presiden harus turun tangan.
"Inilah yang saya katakan kondisi negara menjelang Pemilu sekarang ini sudah tidak normal.
"Tindakan presiden sudah berada di luar keadaan normal. Angka angka survei, nampak tidak normal," tegasnya.
Dirinya menilai banyak ketidaknormalan pada pemilu kali ini. Dimulai dari putusan MK, hingga suara-suara buzzer di sosmed.
Henri pun tak heran jika nantinya angka-angka hasil quick qount pemilu akan berakhir dengan tidak normal. (*)
Sumber: kilat