BeritakanID.com - Komika Arie Kriting mengkritisi suhu politik akhir-akhir ini yang mulai beranjak memanas usai debat ketiga Pilpres 2024.
Arie Kriting menyampaikan bahwa politik riang gembira yang menjadi branding kampanye hanya sebuah jargon saja.
Dia menjelaskan yang memakai jargon politik riang gembira sudah berubah menjadi politik marah-marah dan nangis-nangis.
"Yang ngaku politik riang gembira, sekarang jadi marah-marah dan nangis-nangis mulu," ucap Arie Kriting.
Suami dari Indah Permatasari tersebut justru membandingkan dengan pendukung paslon 01 dan 03 yang menikmati politik riang gembira.
"Yang belakangan terlihat riang gembira apa pun yang terjadi, kayaknya pendukung 01 dan 03 deh," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arie menilai pendukung keduanya tetap bersenang-senang dalam berpendapat di media sosial.
"Terlihat senang-senang aja tuh semua. Lucu-lucu lagi kalau berpendapat. Seru deh," jelasnya.
Baca Juga
Arie pun menyinggung perubahan politik riang gembira tersebut terjadi sejak makian kasar ndasmu etik
"Ndasmu Etik dan Gobl*k sudah mengubah pendekatan komunikasi," ungkapnya.
Menurut Arie, awal kampanye berjalan dengan bagus namun akhir-akhir kembali ke cetakan lama.
"Padahal awalnya sudah bagus sekali. Sedih kok balik ke cetakan lama," sambungnya.
Komedian tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia Maju merupakan jargon politik semata.
"Indonesia Maju, cuma jargon politik," ujar keresahannya.
Kegelisahan Arie tersebut ia keluarkan kemukakan melalui akun media sosial X pribadinya. (*)
Sumber: kilat