BeritakanID.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan belakangan menjadi buah bibir karena terobosan-terobosannya dalam berkampanye.
Mulai dari program Desak Anies hingga aksi live di TikTok yang dilakukan Anies Baswedan berhasil menarik perhatian khalayak.
Nova Mujahid, lead analyst Drone Emprit mengungkapkan jika langkah yang dilakukan Anies Baswedan untuk menggaet suara generasi Z sudah tepat.
Jika memang Anies sedang berusaha meraih suara generasi Z, maka pendekatan lewat media sosial sudah menjadi langkah yang tepat.
"Kalau salah satu target yang digarap adalah generasi Z tentu saja TikTok, media sosial sudah suatu keharusan," tegasnya.
Selain karena platform media sosial dekat dengan anak muda, Nova menjelaskan alasan lain mengapa kampanye di TikTok bisa dibilang cara paling efektif.
Hal ini rupanya karena saat live di TikTok dan mengungkapkan gagasan, maka pendengar akan langsung bisa memberikan tanggapannya melalui kolom komentar.
Sehingga dari interaksi tersebut akan tercipta sebuah diskusi atau komunikasi dua arah antara penyelenggara live dengan penonton.
Tak hanya terpaku di TikTok, Nova juga menjelaskan jika live di media sosial manapun akan menjadi kampanye efektif untuk meraup suara generasi Z.
"Kampanye itu saya kira paling efektif adalah ketika bisa menyampaikan pikiran dan gagasan. Dan kemudian pikiran dan gagasan itu diulas oleh pendengarnya," katanya.
"Jadi kita menyimak pertanyaan-pertanyaan kemudian kita mendikusikannya," sambungnya.
Bahkan jika memang tujuannya untuk merayu pemilih generasi z, analis Drone Emprit tersebut menegaskan jika live TikTok adalah cara kampanye paling efektif dibanding pasang baliho.
"Saya kira itu lebih efektif daripada pasang baliho," terangnya dalam kanal YouTube Metro TV.
Selain karena bisa diskusi, penyampaikan live TikTok juga ternyata menjadi kunci.
Dimana dalam live TikTok sebuah gagasan atau topik akan dibahas dengan lebih santai.
Cara tersebut dinilai jauh lebih disukai publik daripada debat yang dikemas dengan jalan yang cukup serius.
"Cara penyampaikan live tu kan harus santuy betul. Nggak seperti di debat capres cawapres kemarin itu kan sangat tegang. Publik saya kira lebih terima dengan cara penyampaian yang lebih rilex," ujarnya.(*)
Sumber: kilat