BeritakanID.com - Hamas menyebut 5 sandera tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza, Sabtu (23/12/2023).
3 lansia yang sempat muncul dalam video dan meminta untuk diselamatkan, termasuk di antara 5 sandera yang tewas, NY Post melaporkan.
Brigade Al-Qassam mengumumkan lewat Telegram bahwa Chaim Peri (79), Yoram Metsger (80), dan Amiram Cooper (84) terbunuh setelah mereka hilang kontak dengan anggota Hamas yang mengawal mereka.
Nama dua sandera lainnya tidak diumumkan.
Tiga lansia tersebut dibawa oleh Hamas dari Nir Oz pada 7 Oktober lalu.
Awal pekan lalu, mereka muncul dalam sebuah video yang dibagikan ke media sosial.
Mereka mempertanyakan mengapa mereka ditinggal di sana dan tidak kunjung diselamatkan.
Peri pun meminta kepada pasukan Israel untuk segera mengamankan pembebasan mereka.
Tewasnya ketiga sandera lansia ini hanya berselang kurang dari dua minggu setelah militer Israel mengaku tidak sengaja menembak 3 sandera lainnya.
Pada tanggal 15 Desember 2023, tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang beroperasi di Shuja'iyya, Gaza menembak mati tiga sandera Israel yang disandera Hamas.
Para sandera, yang meminta untuk diselamatkan, tampak tidak bersenjata.
Mereka bertelanjang dada serta mengibarkan bendera putih tanda menyerah ketika mereka dibunuh.
Insiden tersebut memicu kritik terhadap IDF dan PM Israel Netanyahu.
Para pengunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Israel membuat kesepakatan dengan Hamas
Sementara itu, ribuan pemukim Israel berdemonstrasi pada hari Sabtu, di depan gedung Kementerian Keamanan Israel di Tel Aviv.
Dilansir Al Mayadeen, mereka meneriakkan slogan-slogan dan menuntut kembalinya pemukim Israel yang ditawan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa keluarga-keluarga sandera menuntut pemerintah pendudukan Israel membuat "kesepakatan segera" untuk membebaskan anak-anak mereka dari penawanan.
Para demonstran menegaskan kesiapan mereka untuk meningkatkan protes mereka, kapan saja, dengan tujuan menekan pemerintah agar membuat kesepakatan dengan gerakan Hamas.
Menurut media Israel, petugas polisi Israel merobek spanduk yang dibawa para demonstran, yang bertuliskan: "Hentikan genosida di Gaza".
Protes ini terjadi tak lama setelah sayap militer gerakan Perlawanan Hamas, Brigade al-Qassam, mengumumkan kehilangan kontak dengan kelompok pejuang Perlawanan yang menjaga lima pemukim Israel akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza.
Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida mengatakan lima tawanan Israel diduga tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta di Jalur Gaza.
Perlawanan Palestina menerbitkan nama dan foto tiga pemukim yang diduga tewas di tangan pasukan mereka sendiri.
Sumber: tribunnews