Mana Mungkin Rakyat Pilih Capres yang Membuat Orang Miskin Lebih Banyak

Mana Mungkin Rakyat Pilih Capres yang Membuat Orang Miskin Lebih Banyak

BeritakanID.com - Bakal calon presiden (Bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo dinilai banyak pihak masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk di Jawa Tengah. Salah satunya adalah masih tingginya angka kemiskinan di provinsi yang telah dipimpin Ganjar selama dua periode itu.

Dalam pandangan tokoh agama di Karanganyar, Jawa Tengah, Joko Dwi Hastanto, angka kemiskinan yang tinggi bukanlah prestasi yang membanggakan. Sebaliknya, justru PR besar yang patut diselesaikan secepatnya.

Kemiskinan, kata dia, berhubungan erat dengan taraf hidup dan kelayakan masyarakat secara ekonomi. Faktor yang sangat krusial untuk segera dicari solusi terbaiknya.

Dan apabila sekarang figur seperti itu dicalonkan sebagai presiden, tambahnya, pertanyaannya mana mungkin masyarakat memilih capres yang membuat masyarakat miskin makin banyak.

“Jika calon pengganti yang dipilih itu pemimpin daerah yang tidak mampu memimpin daerahnya sendiri karena banyak persoalan yang tidak bisa diatasi. Mana mungkin rakyat memilihnya,” ungkap Joko kepada kbanews, Rabu, 19 Juli 2023.

Menurutnya, apabila memimpin satu daerah saja tidak mampu, bagaimana bisa memimpin bangsa dan negara Indonesia. Tentu ini akan jauh panggang dari api.
“Sebanyak 80 persen aset negara ini dikuasai 20 orang saja. Itu artinya keadilan sosial di negara ini belum terwujud,” kata Joko.

Sehingga persoalan keadilan sosial ini, imbuhnya, harus menjadi perhatian serius oleh pemimpin yang terpilih pada Pilpres 2024 mendatang. Tentu dengan kebijakan nasional yang memihak rakyat kecil.

“Agar kesenjangan ekonomi antara orang kaya dengan orang miskin tidak jauh terjadi,” tutur Joko yang memiliki pengalaman panjang di dunia jurnalistik itu.

Langkah tepatnya, kata dia, yakni dengan mewujudkan sila ke-5 dari Pancasila. Yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dan juga dijiwai oleh sila-sila yang lain dari Pancasila itu.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP