BeritakanID.com - Indonesia sampai saat ini masih berjibaku menghadapi kemiskinan ekstrem. Meskipun sumber resmi menyebut angka kemiskinan menurun, tetapi dalam hitungan satu dekade cenderung merayap naik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Jawa Tengah adalah provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa per September 2022. Persentase penduduk miskin mencapai 10,98 persen pada September 2022. Jumlah ini meningkat dari Maret 2022 yang mencapai 10,93 persen.
Sementara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa per September 2022.
Lebih ironis lagi, salah satu kabupaten termiskin di Jawa Tengah justru Kabupaten Purbalingga, tempat kelahiran Siti Atiqoh, istri Ganjar Pranowo sendiri. BPS Indonesia mencatat bahwa tahun 2022, Kabupaten Purbalingga menjadi kabupaten termiskin keempat dengan angka persentase sebesar 15.30 persen dengan jumlah penduduk miskin 145.000 warga.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan masih ada 62 desa miskin ekstrem. Kabupaten Purbalingga menjadi fokus miskin ekstrem di tahun 2022 bersama 19 kabupaten kota di Jateng.
Indikator warga dengan kategori miskin ekstrem, di antaranya mereka yang memiliki pendapatan 1,9 US dollar per kapita per hari atau Rp 11.000 per hari atau Rp 330.000 per bulan atau kurang.
Selain itu, bisa dilihat juga rumah yang tidak memiliki jamban, tidak menggunakan listrik maupun air bersih.
Ahli filsafat Rocky Gerung menyampaikan pandangan kritisnya mengenai rekam jejak Calon Presiden Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Kata Rocky Gerung, tingkat kemiskinan Indonesia sebesar 8,5 persen. Sementara tingkat kemiskinan di Jawa Tengah sebesar 9,7 persen. Artinya, jumlahnya melebihi angka nasional.
“Jadi Pak Ganjar berhasil menambah orang miskin di Jawa Tengah,” ungkap Rocky Gerung di Kopi Nuri, Semarang belum lama ini, yang disambut tawa dan tepuk tangan peserta diskusi.
Menurut Rocky Gerung, kandidat pemimpin harus teruji di panggung akademis bukan di panggung dangdut. Itu sinyalnya. Hal ini bisa menjadi parameter kemampuan seorang kandidat yang akan berkompetisi.
“Saya ingin kalian bantu saya untuk mempromosikan bahwa semua kandidat, presiden, gubernur, segala macam, datang ke kampus, taruh mereka di sini. Dan uji pengetahuan mereka,” tukas Rocky Gerung.
Sedangkan, Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan mengatakan bahwa saat Ganjar jadi Gubernur Jawa Tengah, kemiskinan malah meningkat tinggi.
“Kalau berhasil Pak Ganjar, kenapa Jateng masuk 17 provinsi miskin?,” ujar Trimedya Panjaitan ketika menjadi pembicara di program Bung Karni Ilyas, Indonesia Lawyer Club, beberapa waktu lalu.
Kader PDI Perjuangan itu mempertanyakan apa prestasi Ganjar Pranowo selama ini. Ganjar dianggap miskin prestasi.
“Ganjar apa kinerjanya delapan tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?” kata Trimedya.
Trimedya juga mempertanyakan kasus Wadas yang sempat menjadi sorotan nasional.
“Kenapa Wadas gak selesai? Sekadar diketahui Bang Karni. Mayoritas aktivis yang mengadvokasi Wadas itu, pendukung Ganjar periode kedua,” kata Trimedya Panjaitan
Menurut dia, selama ini masyarakat hanya tahu Ganjar dari sisi positif atau bagusnya saja. Karena memang diframing seperti itu, terutama lewat media sosial.
“Tahunya framing yang dibuat seperti itu,” katanya.
Trimedya juga mengingatkan masyarakat tentang kasus korupsi di Bank Jateng. “Kemudian kalau dilihat lagi, sekarang ini sudah empat tersangka itu diduga merugikan negara senilai Rp235 Miliar. Di mana tanggung jawab gubernur?,” tegas Trimedya Panjaitan.
Trimedya Panjaitan mengingatkan rakyat Indonenesia agar tidak salah dalam memilih Presiden Indonesia.
“Kita pilih pemimpin yang rekam jejaknya bisa kita ketahui. Ini kan era digital. Jadi rekam jejaknya kita bisa ketahui,”katanya sambil mempertanyakan, “Relawan Ganjar duitnya dari mana?.”
Sumber: kba