Dua Pemimpin yang Dikalahkan Lembaga Survei

Dua Pemimpin yang Dikalahkan Lembaga Survei

BeritakanID.com
- Saya bukan pemerhati Erdogan. Tidak yang menyukainya (bukan pendukungnya) tidak pula membencinya. Beda dgn negaranya (Turkey) saya telah tiga kali ke sana. Yang setiap kotanya memiliki keindahan yang berbeda juga unik. Ada banyak kota di Turkey yang telah saya kunjungi. Namun demikian saya sarankan bila jalan-jalan ke Turkey sebaiknya sebelum pergi membaca sejarah masa lalu negara itu.

Saya mengalaminya ketika di Fes (Istanbul Lama), saat tour guide menjelaskan tentang konstantinopel. Tour Guide hanya menjelaskan secara garis besarnya saja, lalu pikiran saya memutar ingatan atas buku-buku, baik itu pelajaran masa SMA maupun saat kuliah.

Yang dulunya saya sempat dalami lalu mencoba menarik lagi ingatan dari beragam referensi yg pernah saya baca itu jadi agak “melelahkan.” Sambil menikmati puing tempat istana kaisar yang pernah menguasai dunia itu, berbagai cerita sejarah harus ditarik ulang dalam ingatan yang saat itu saya lihat di depan mata.

Tak semua referensi masa lalu yang telah dibaca lalu bisa dengan mudah kita ingat kembali.

Jadi buat semua teman terutama yang menyukai literasi sejarah jauh sebelum perjalanan usahakan membaca kembali referensi-referensi lama tersebut.

Terkait dengan Erdogan dan fotonya bersama Anies Baswedan. Foto itu memiliki korelasi unik dengan situasi yang sama-sama mereka alami.

Erdogan saat menjelang pemilihan kemarin tak ada lembaga survei yang memenangkannya, begitu pula Anies saat mengikuti Pilkada DKI begitu pula.

Namun hasilnya Erdogan memenangkan Pilpres dan Anies memenangkan Pilkada

Sekarang ini pun Anies masih juga mengalami tantangan dari para lembaga survei yang bertugas menggiring opini publik seperti SMRC dan Charta Politika. Mereka sedang giat-giatnya melakuan survei untuk menggiring opini publik agar masyarakat tergiring tak memilih Anies Baswedan karena selalu berada di posisi ketiga.

Mereka, para lembaga survei itu telah lama terperosok dan ikhtiar mereka untuk mengalahkan Anies rontok. Karena ternyata warga Jakarta tetap memilih Anies bahkan tingkat kemenangannya mencapai dua digit.

Demikian pula Erdogan yang selalu dikalahkan dalam survei namun hasil akhirnya malah terbalik dari hasil survei yang publish.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP