BeritakanID.com - Kasus penyerangan Markas Polres Pelabuhan Makassar dan dua pos polisi di JL AP Pettarani Jumat (14/4/2023) dini hari membuat suasana kota Makassar mencekam.
Sehari sebelum peristiwa itu diketahui ada insiden antara Patmor Sabhara Polrestabes Makassar dengan salah satu oknun prajurit TNI Prada AAH yang bertugas di Yonif 721/Makkasar.
Terkait insiden tersebut. Pertama soal kasus pemukulan terhadap Prada AAH dan yang kedua pelanggaran lalu lintas yang dilakukan AAH hingga dihentikan petugas Patmor Sabhara.
Informasi pertama menyebut kejadian pada hari Rabu (12/4/2023) sekira 03.20 WITA. Saat itu Prada AAH melintas di depan Pos Lantas Fly Over Makassar.
Dia kemudian diberhentikan oleh Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar karena tidak menggunakan helm dan berkendara dalam keadaan mabuk.
Sempat terjadi adu mulut hingga berujung pemukulan yang diduga dilakukan Patmor Sabhara Polrestabes Makassar. Prada AAH disebut merasakan sakit pada gigi depan dan lutut sebelah kanan.
Setelah kejadian tersebut, Prada AAH diamankan ke Denpom XIV/4 kemudian dilakukan visum di RS Pelamonia.
Informasi kedua yang diterima menyebut terjadi kesalahpahaman antara anggota Samapta Polrestabes Makassar yang melakukan patroli dengan oknum anggota TNI yang berpakaian preman.
Kejadian itu bermula saat oknum TNI itu menggeber motornya di dekat Pos Polisi Flyover Makassar sambil berteriak memanggil personil polisi yang sedang berjaga.
Saat diamankan oleh anggota Patmor Samapta, oknum TNI melakukan perlawanan dan terjadi tarik-menarik. Oknum TNI itu dalam keadaan mabuk dan baru mengaku sebagai prajurit saat diamankan.
Tak sampai di situ, dua unit motor dinas polisi yang berada di Jalan Andi Djemma, juga menjadi bulan-bulanan OTK.
Sementara itu, salah seorang warga yang ditemui di lokasi dekat pos polisi pertigaan Jl AP Pettarani dan Jl Sultan Alauddin, Hasani (bukan nama sebenarnya) mengatakan, pembakaran dilakukan sekitar 100 OTK.
“Banyak sekali. Ada kurang lebih 100 orang,” ujar Hasani dikutip fajar.co.id (group pojoksatu.id) di lokasi, Jumat (14/3/2023) dini hari.
Dikatakan Hasani, para OTK sebelum melakukan pembakaran terhadap motor Polisi tersebut, sempat mencari Polisi di warkop yang ada di dekat lokasi kejadian.
“Mau sweeping. Dia mencari Polisi, karena dia tanya siapa polisi di sini,” ungkapnya.
Tidak menemukan Polisi pada lokasi tersebut, para OTK itu membakar dua unit sepeda motor yang diduga milik anggota Polisi di Makassar.
“Dia dapat motor Polisi di sini dia bakar mi,” tandasnya.
Sumber: pojoksatu