Berpengalaman di Dunia Pendidikan, Anies Diyakini juga Bisa Memajukan Pesantren

Berpengalaman di Dunia Pendidikan, Anies Diyakini juga Bisa Memajukan Pesantren

BeritakanID.com - Capres Anies Baswedan diketahui memiliki pengalaman yang begitu kaya di dunia pendidikan. Di antaranya pernah menjadi rektor di Universitas Paramadina, Jakarta dan juga menteri pendidikan ketika periode pertama Joko Widodo menjabat sebagai presiden.

Penulis Buku Moch Eksan menyebutkan sebelumnya dunia pesantren menjadi perhatian Anies Baswedan ketika berkunjung di Jawa Timur. Sebab, pentingnya posisi pesantren sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan, dan lembaga pemberdayaan masyarakat.

“Semua itu dimaknai untuk ngangsu kaweruh soal-soal yang berkaitan dengan berbagai hal, termasuk soal pesantren. Dia ingin mendalami kira-kira apa yang akan dilakukan jika ditakdir Allah untuk menjadi Presiden Republik Indonesia 2024-2029,” kata Eksan.

Khusus pesantren, banyak aspirasi yang berkembang setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

“Ini bukan undang-undang macan kertas. Tapi secara afirmatif harus ada kebijakan yang mendukung peningkatan peran dan kualitas partisipasi pesantren dalam pembangunan nasional kita,” lanjut Eksan.

Sebelumnya juga jelas Eksan sejumlah kiai dan ulama diundang ke Nasdem Tower untuk bertemu. Sebagai seorang yang banyak bergerak di bidang pendidikan, Anies memahami bahwa pesantren adalah soko guru pendidikan di Indonesia.

“Semua perguruan tinggi di Indonesia jauh lebih muda dari pada pesantren-pesantren besar yang sudah lama mengakar. Semua mengakui bahwa Islamic boarding school seperti pesantren lebih efektif daripada fullday school,” tegas pria asal Jember, Jawa Timur ini.

Anies ingin menjadikan pesantren kekuatan inti pendidikan nasional. “Beliau ingin back to basic tanpa mengabaikan inovasi dan kreasi agar pesantren tumbuh dan berkembang lebih besar daripada hari ini,” imbuh Eksan.

Kepedulian Anies terhadap dunia pesantren juga sudah ditunjukkannya saat menjadi gubernur DKI Jakarta. “Dia merevisi dan memperluas manfaat Kartu Jakarta Pintar dalam bentuk Kartu Jakarta Pintar Plus untuk semua anak usia sekolah (6-21 tahun), yang juga dapat digunakan untuk Kelompok Belajar Paket A, B dan C, pendidikan madrasah, pondok pesantren, dan kursus keterampilan, serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu,” beber Eksan.

Tak hanya urusan pendidikan, dari pertemuan dengan para kiai dan kalangan pesantren, Anies juga menyerap isu-isu sosial di luar masalah keagamaan, seperti isu sektor pertanian.

“Orang-orang pesantren juga mengeluhkan harga pupuk yang mahal dan harga produk pertanian yang turun ketika panen raya. Beliau menyerap itu semua,” pungkas Eksan.

Sumber: kbanews

TUTUP
TUTUP