BeritakanID.com - Ketua Umum Gema Keadilan Indra Kusumah heran dengan sikap Hasan Nasbi yang mengukur nasionalisme Anies Baswedan dari segi pernikahan. Menurutnya, Founder Cyrus Network telah bersikap rasis dan memecah belah persatuan dengan mempersoalkan pernikahan seseorang hanya karena sesama suku.
“Beliau kan mengukur keindonesiaan itu dari segi pernikahan. Karena sesama suku. Padahal itu kan sama-sama WNI. Kalau pernikahan sesama WNI, kenapa dianggap tidak Indonesia atau kurang Indonesia,” jelasnya kepada KBA News, Kamis, 30 Maret 2023.
“Bahkan Pak Jokowi yang menikah dengan sesama Jawa, Pak Ridwan Kamil nikah dengan sesama Sunda, kan tidak berarti keindonesiaan mereka berkurang,” sambung doktor Psikologi jebolan Universitas Padjajaran ini.
Mengukur keindonesiaan, katanya lebih lanjut, harus dilihat dari sejauhmana seseorang berpegang teguh pada cita-cita founding fathers dan Pancasila. Dia menegaskan Anies Baswedan terbukti mengamalkan lima sila yang terdapat dalam dasar negara tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, katanya menguraikan, seorang yang religius (sila pertama), humanis (sila kedua), patriotik, menghormati dan melayani semua warga Jakarta (sila ketiga), demokratis (sila keempat), dan bertekad untuk mewujudkan keadilan sosial (sila kelima).
Hal itu, imbuhnya, bisa dilihat dari rekam jejak bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut selama ini. “Jadi sosok Pak Anies Baswedan itu Indonesia banget,” demikian Indra Kusumah, yang juga seorang trainer dan penulis buku ini.
Sebelumnya lewat sebuah video yang beredar di media sosial, Hasan Nasbi menilai Anies Baswedan kurang merepresentasikan keindonesiaan. Karenanya keluarganya menikah dengan sesama etnis Arab.
“Mas Anies, ibunya Arab, bapaknya Arab, kakeknya Arab. Mas Anies nikah dengan WNI keturunan Arab. Anak Mas Anies menikah dengan Arab. Jadi Mas Anies kalau merepresentasikan keindonesiaan, agak kurang keindonesiaannya. Mungkin 3 persen saja direpsesentasikan oleh Mas Anies. Kalau kita bicara politik identitas, kurang Indonesianya,” jelasnya.
Sejumlah kalangan terutama di media sosial langsung bereaksi atas pernyataan Hasan Nasbi yang mengaitkan pernikahan dengan nasionalisme, seperti disampaikan mantan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati.
“Hasan Nasbi kok bisa ya senyinyir itu dg Anies Baswedan. Padahal pilihan atas istri adalah pilihan personal, hak dasar individu, yang harus kita hormati. Mau pilih istri dari suku Padang/ China/ Bule juga silakan, urusan hati. Tak ada hubungannya dg sikap nasionalisme seseorang,” cuitnya lewat akun Twitter @tatakujiyati.
Ada pula yang menyinggung dengan keluarga Basuki T. Purnama alias Ahok, sosok yang didukung Hasan Nasbi ketika Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Ahok juga keluarganya menikah sesama Tionghoa, Bapaknya Tjoeng Kiem Nam, Tionghoa dan Ibunya Boen Nen Tjau, asli Tionghoa. Apa itu berarti Ahok kurang merepresentasikan keindonesiaan?” sentil politikus Partai Demokrat, Yan A. Harahap lewat akunnya @YanHarahap.
Bahkan ada netizen yang menilai pernyataan Hasan Nasbi bentuk kepanikannya karena Anies sudah resmi mendapat tiket untuk maju sebagai calon presiden setelah NasDem, Demokrat, dan PKS menandatangani Piagam Kerja Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Mengingat Hasan Nasbi sebelumnya dengan yakin Anies akan gagal maju di Pilpres 2024 bahkan sampai berani bertaruh mobil Toyota Alphard.
“Hasan Nasby ini panik dia bertaruh Alphard Anies gak bisa nyapres. Eh yg punya tiket capres ternyata baru Anies, dia takut lepas Alphard nya jdi terus mendegradasi Anies,” kicau pemilik akun @ekojhones77.
“Tapi parah pengamat skelas dia malah bikin isu RAS kepada keluarga yg sdh ditetapkan sbgai Pahlawan Nasinal,” sambungnya.
Sumber: kbanews