BeritakanID.com - Kehadiran Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka puasa bersama yang diselenggarakan Partai Nasdem di Nasdem Tower, Sabtu, 25 Maret 2023 bisa ditafsirkan macam-macam. Tafsiran yang paling mungkin bahwa ini merupakan isyarat Golkar akan bergabung dalam koalisi Perubahan mendukung Anies Baswesan sebagai Capres mereka.
Pengamat Politik Syahganda Nainggolan menyatakan pendapatnya atas peristiwa politik di Jakarta akhir pekan ini. Buka puasa bersama memang kegiatan keagaman tetapi juga sarat dengan manuver politik. Bersama tuan rumah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, hadir lengkap para Ketum Koalisi Perubahan yaitu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden PKS Achmad Sjaichu.
Yang tidak kalah pentingnya Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan juga hadir. Telihat juga juga dalam kesempatan itu tokoh Golkar senior yang mantan Wapres Yusuf Kalla dan Wakil Ketua Umum DPP PPP Rusdi Effendi. Dengan banyaknya hadir tokoh politik papan atas, pertemuan itu seakan sebuah tanda bahwa peta politik Indonesia bergerak dengan sangat dinamis.
Golkar memang partai yang selalu memainkan politik pragmatis. Walaupun dia lawan dalam Pilpres, tetapi begitu terpilih jadi Presiden maka Golkar mendekat menjadi bagian pemerintahan. Ini sudah dilakukannya sejak SBY terpilih. Golkar yang tadinya dukung Wiranto, menjadi pendukung SBY. Di periode kedua SBY, Golkar dukung Yusuf Kalla, tetapi begitu SBY menang lagi mereka dukung lagi.
Politik pragmatis
Begitu juga dalam pemerintahan Jokowi. Di Pilpres 2014, Golkar dukung duet Prabowo-Hatta tetapi begitu Jakowi menang mereka pragmatis saja ikut Jokowi. Pada Pilres 2019, sejak awal mereka memang sudah dukung Jokowi. “Pragmatisme memang menjadi ideologi Golkar dalam menilai dan berinteraksi dengan kekuasaan,” kata Syahganda yang lulusan ITB Bandung tersebut.
Peraih gelar doktor Ilmu Politik UI tahun 2015 itu menilai, pimpinan Golkar saat ini memang merasa nyaman dengan Poros Perubahan. Kita sendiri melihat pada saat Surya Paloh mendatangi Kantor Golkar beberapa waktu lalu dan disambut oleh Airlangga. “Ke depan, kemungkinan besar Golkar akan bergabung dalam koalisi pendukung Anies,” katanya.
Sebagai pengamat, kata salah seorang pendiri Institute Sabang Marauke itu, kita bersyukur bahwa semakin banyak kelompok parpol yang bergabung dalam kepemimpinan Anies Baswedan. Ini akan memperluas dukungan massa bagi Anies dan dukungan parpol dalam pemerintahan yang akan datang.
Sikap Golkar ini, tambah aktivis yang pernah dipenjara rejim Jokowi itu, mengisyaratkan bahwa mereka sudah mulai berpikir tentang transisi kekuasaan. Walaupun Jokowi masih punya waktu efektif memerintah sekitar satu setengah tahun lagi, tetapi mereka sudah siap-siap menyambut pemerintahan baru di bawah Anies Baswedan.
Sikap itu juga memberikan harapan dan tanda yang kuat bahwa rejim ini akan mengakhiri kiprahnya dan dipaksa untuk menerima kenyataan baru bahwa Anies merupakan calon terkuat untuk menjadi Presiden berikut. “Buka puasa di NasDem Tower itu seakan merupakan tanda awal bahwa era paska-Jokowi sudah dimulai,” demikian Syahganda Nainggolan.
Sumber: kbanews