BeritakanID.com - Kisah Nabi Idris ‘Alaihissalam merupakan kisah yang penuh akan peringatan bagi kaum muslimin. Sebagai manusia terpilih, Ia telah diberi kesempatan oleh Allah dengan diamanahkan menjadi utusan Allah SWT untuk merasakan sakitnya proses kematian, hingga menyaksikan sendiri bagaimana keadaan surga dan neraka.
Pengalaman yang pastinya akan membuat merinding. Nabi Idris sosok nabi yang diberi banyak mukjizat dan kelebihan tersendiri.
Nabi Idris merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam Alaihissalam, putra dari Qabil dan Iqlima.
Kelahiran Nabi Idris beberapa dari Ulama berbeda pendapat, ada yang berpendapat bahwa Nabi Idris lahir di Mesir, ada pula yang mengatakan lahir di Babilonia kemudian barulah hijrah ke Mesir.
Sementara itu, nama Idris sendiri berasal dari kata ‘Darasa’ yang artinya belajar. Ia terkenal sebagai sosok yang sangat suka mempelajari banyak hal dan mengkaji beragam fenomena alam semesta yang ia temukan.
Seperti nabi dan rasul lainnya, Nabi Idris diamanahkan untuk berdakwah dan menegakkan ajaran Allah SWT, menyebarkan tauhid dan tata cara beribadah kepada Allah, serta memberikan pedoman hidup bagi umat agar menjalani kehidupan sesuai perintah Allah dan agar selamat dari siksa di dunia maupun di akhirat.
Nabi Idris juga terkenal dengan sifatnya yang berani dan tak pernah merasa takut saat berhadapan dengan tantangan apapun selama menjalankan dakwahnya.
Meski memiliki keberanian yang besar, namun hal itu tidak lantas menjadikannya seseorang yang sombong. Ia justru memiliki sifat rendah hati dan mudah memaafkan orang lain.
Di samping itu, dirinya juga tak pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT dan selalu menjalankan apapun yang Allah perintahkan. Sifat itu membuatnya mendapat gelar lain, yaitu ‘Asadul Usud’.
Saat itu, Allah memerintahkan Nabi Idris untuk mengajak seluruh manusia agar berjalan di jalan kebenaran. Saat itu pula Nabi Idris adalah manusia pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya berusia 82 tahun.
Hingga pada suatu malam, Nabi Idris kedatangan seorang pria yang membawa banyak sekali buah-buahan. Tentu saja dia adalah Malaikat Izrail yang menyamar, tetapi Nabi Idris tidak mengetahuinya.
Nabi Idris kemudian menawarkan sebuah makanan kepada Izrail namun ditolaknya. Akhirnya mereka berbincang-bincang dan keluar berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar.
Tak terasa sudah empat hari mereka bersama. Karena sudah akrab, Nabi Idris mulai curiga dengan gerak gerik sang tamu. Dengan rasa penasaran yang tinggi akhirnya Nabi Idris pun bertanya siapa sebenarnya sosok Izrail lantas Izrail menjelaskan bahwa ia sosok penjabut nyawa makhluk-makhluk di dunia.
Mendengar pengakuan tersebut sang Nabi pun kaget karena mengetahui jika malaikat Izrail bertugas untuk mencabut nyawa.
Sementara itu, Nabi Idris merasa heran sebab Izrail mengapa datang menghampirinya, ternyata maksud kedatangan Izrail sebab ia rindu terhadap Nabi idris, dan Allah pun sudah mengizinkan untuk menemuinya.
Tak disangka, tiba-tiba Nabi Idris menyebut satu permintaan yaitu agar malaikat Izrail mencabut nyawanya kemudian menghidupkannya kembali. Sang Nabi ingin merasakan sakitnya kematian.
Malaikat Izrail pun meminta izin kepada Allah SWT untuk melakukannya, dan atas izin Allah malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris.
“Wahai Izroil. Saya punya satu permintaan dan tolong kabulkan. Tolong cabut nyawa Saya. Dan minta izin ke Allah untuk mengembalikan nyawa Saya. Saya hanya ingin merasakan sakaratul maut yang banyak orang katakan sangat dahsyat.” ungkap Nabi Idris kepada Malaikat izrail
Saat dicabut nyawanya, Nabi Idris pun menangis karena rasa sakit teramat sangat dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia tak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika umatnya harus mengalami rasa sakit seperti itu.
Semenjak merasakan rasa sakit dari kematian, Nabi Idris pun semakin gencar mendakwahkan umatnya agar selalu patuh pada Allah SWT dan senantiasa berbuat kebaikan.
Selain itu, suatu hari ketika Nabi Idris dan Malaikat Izrail beribadah bersama, sang nabi meminta kepada Izrail untuk mengantarnya melihat surga dan neraka. Kemudian Malaikat Izrail meminta izin kembali kepada Allah dan mendapatkan restu.
Maka, keduanya pun pergi melihat neraka terlebih dahulu. Namun, Nabi Idris justru pingsan karena melihat sosok malaikat penjaga neraka yang sangat menyeramkan, serta tidak tahan melihat siksaan yang ditimpakan kepada penduduk neraka. Nabi idris meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas.
Selanjutnya, malaikat Izrail mengajak Nabi Idris melihat surga. Di sana, Nabi Idris sangat takjub dan ia pun hampir pingsan karena keindahan dan pesona yang tampak di depan matanya saat itu. Sungai yang bening seperti kaca, pohon dengan batang dari emas, istana yang megah, dan buah-buahan yang ranum dan harum membuatnya ingin menetap di surga.
Namun, surga hanya bisa ditempati oleh orang yang telah wafat dan melalui hari perhitungan setelah kiamat. Pemandangan surga dan neraka yang di lihat Nabi Idris hari itu membuatnya bertekad untuk terus beribadah kepada Allah sampai hari kiamat tiba.
Sumber: pojoksatu