BeritakanID.com - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon membantah kekhawatiran Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, yang khawatir Indonesia bakal disamakan dengan Nazi akibat menolak Timnas Israel bermain di sini.
Menurut Fadli, analogi yang dipakai Hikmahanto super ngawur. “Analogi yang super ngawur. Israel adalah Nazi bagi Palestina sekarang ini,” kata Fadli melalui akun Twitternya, dikutip Selasa (28/03/2023).
Anggota Komisi I DPR itu menjelaskan, justru Israel lah yang saat ini ingin menghapus Palestina dan warganya. Israel terus membantai warga Palestina setiap hari.
“Israel yang ingin menghapus jejak Palestina dan warganya. Warga Palestina dibantai setiap hari, tanah airnya dijarah ke seluruh arah,” kata Fadli yang juga Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina.
Analogi yg super ngawur. Israel adalah NAZI bagi Palestina skrg ini. Israel yg ingin menghapus jejak Palestina dan warganya. Warga Palestina dibantai setiap hari, tanah airnya dijarah ke seluruh arah. https://t.co/GL0Hd15L9N
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) March 27, 2023
Sebelumnya, seperti dilansir detik.com, Hikmahanto Juwana menyayangkan sejumlah pihak yang menolak kedatangan timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20. Menurutnya, harus bisa dibedakan antara politik dan olahraga.
“Penolakan timnas Israel oleh sebagian masyarakat di Indonesia, sejumlah kepala daerah maupun politisi patut disayangkan,” kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Senin (27/3/2023).
Penolakan tersebut, kata Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Bandung itu, seolah memandang warga Israel ataupun negara yang diwakilinya sebagai sesuatu yang haram untuk hadir di Indonesia. Padahal yang ditentang oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia seharusnya adalah kebijakan pemerintah zionis Israel yang mengambil paksa dan menduduki tanah rakyat Palestina dan mempertahankannya dengan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia.
“Itulah yang diamanatkan oleh pembukaan konstitusi Indonesia bahwa penjajahan harus dihapus dari muka bumi,” ucap Prof Hik, demikian biasa ia disapa.
Bila suatu saat pemerintah Israel sudah mengakui kemerdekaan Negara Palestina dan mengembalikan tanah Palestina kepada rakyat Palestina, andai Hikmahanto, Indonesia pun tidak bisa tidak mengakui negara Israel dan menjalin hubungan diplomatik. Ini karena Israel sudah tidak lagi melakukan penjajahan.
“Namun bila persepsi mengharamkan negara Israel dan warganya yang dibenarkan, berarti sampai kiamat pun Indonesia akan menolak hal yang berbau Israel,” ungkap Hikmahanto.
“Bila demikian, maka apakah Indonesia tidak dapat dipersamakan dengan Hitler dengan Nazi-nya yang hendak menghapus ras Yahudi? Suatu hal yang justru bertentangan dengan hak asasi manusia yang seharusnya tidak berkembang di bumi Indonesia,” sambung Hikmahanto.
Menurut Hikmahanto, penolakan timnas Israel untuk bertanding di Indonesia seolah membuat Indonesia lebih Palestina daripada Palestina.
“Ini mengingat Dubes Palestina untuk Indonesia yang mewakili rakyat dan pemerintah Palestina di Indonesia telah mengatakan tidak mempunyai keberatan bila timnas Israel bertanding di Indonesia,” tutur Hikmahanto.
Sumber: suaraislam