Strategi Jejak Rekam Anies Menjadikan Jakarta Mendunia: Kolaborasi Melibatkan Generasi Z

Strategi Jejak Rekam Anies Menjadikan Jakarta Mendunia: Kolaborasi Melibatkan Generasi Z

BeritakanID.com - Bakal Capres Partai NasDem Anies Baswedan dalam sebuah video membuka rahasia strategi dirinya menjadikan kota Jakarta bisa dinikmati semua warga. Satu hal yang diutamakan dirinya adalah menjalankan kebijakan kolaborasi yang melibatkan banyak kalangan termasuk Generasi Z.

Dia menjelaskan bahwa kalau ingin maju syaratnya adalah menampung dan mengajak semua kalangan untuk kerja bersama. Dua hal katanya harus dibedakan antara kolaborasi dengan konsultasi.

“Jadi kolaborasi itu kami (Pemprov DKI Jakarta) sebagai collaborator masyarakat sebagai co-creator. Jadi masyarakat pun bekerja,” kata Anies saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta kepada anak-anak muda dalam video yang diunggah akun Twitter @ekowboy2, seperti dikutip KBA News, Senin, 9 Januari 2023.

Kolaborasi dalam hal ini menurut Anies tidak diterjemahkan kepada hal bersifat non program. Dia mencontohkan salah satu kebijakan yang dilakukannya adalah pada sistem pengadaan barang dan jasa di Jakarta. Adopsi sistem kolaborasi kata dia dikerjakan secara bersama-sama. Dalam hal ini masyarakat dibiayai oleh pemerintah untuk mengerjakan apa yang dikerjakan oleh pemerintah.

Anies mengaku baru Pemprov DKI Jakarta yang menerapkan sistem kolaborasi di Indonesia. Dia mencontohkan salah satu program yang sudah dilakukan adalah pada perbaikan dan jalanan kampung. Pemprov DKI kata dia berpikir apa yang bisa dikerjakan.

Sebelum sistem kolaborasi diterapkan, biasanya masyarakat hanya memberikan masukan kekurangan soal apa yang belum dikerjakan. “Sesudah jadi yang ngerjain tidak mempunyai tanggung jawab penuh. Masyarakatnya merasa tidak dilibatkan tidak memiliki,” katanya.

Paradigma itu diubah Anies dengan memberikan dana langsung kepada Rukun Tetangga atau Rukun Warga atau kelompok masyarakat. Warga dilibatkan sementara Pemprov DKI hanya memberi standar atau spek dan mengawasi pekerjaan.
Anies menjelaskan setelah diiubah yang terjadi adalah pembangunan infrastruktur di kampujng menjadi lebih bagus daripada bikinan Pemprov DKI Jakarta. “Ini jalan depan rumah dia, ini jalan kampung dia. Bahkan begini semen ditambah, batu ditambah, hiasannya dibagusin. This is my gang, ok. It’s better be good. Kalau dulu dia nonton. That’s not collaborative. This is collaboration,” kata dia.

Konsep kolaborasi menurut Anies lebih mengedepankan pelibatan. Dalam hal ini pengerjaan sebuah program dilakukan secara bersama-sama.

“This is collaboration. Jadi kolaborasi itu kerja bareng. Bapak ibu lihat signage (tanda) di halte-halte bus kita. Itu kan bagus. Siapa yang bikin? Bukan kami, maaf nih,” ujarnya.

Anies mengaku berbicara dengan anak-anak muda yang tergabung dalam Forum Diskusi Transportasi Jakarta. Kelompok ini kata dia punya pekerjaan tapi secara kolaboratif meluangkan waktu berdiskusi soal transportasi di Jakarta.

“Nah kami (Pemprov DKI Jakarta) melibatkan mereka. Mereka yang membuat peta itu. Kami yang mencetak, masang dan memperbesar. Jadi bukan kami yang mendapat pujian. Tapi mereka,” kata dia. 

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP