BeritakanID.com - Elite Partai Nasional Demokrat (NasDem), Bestari Barus berpendapat dari awal pihaknya tidak masuk ke dalam pembicaraan siapa Bacawapres pendamping Anies Baswedan. Dia menyampaikan pernyataan mengomentari pernyataan politisi Demokrat dan PKS yang sudah memberi lampu hijau kepada Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies.
Sekretaris Jenderal PKS Aboebakar AL-Habsyi pekan lalu mengatakan tidak masalah jika AHY dipasang dengan Anies sebagai wakil. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengamini pernyataan Aboe dan menyatakan bahwa pasangan Anies-AHY berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024.
Bestari menjelaskan dari awal NasDem mengatakan bahwa figur Bacawapres Anies harus memiliki kriteria terlebih dulu. Sikap kehati-hatian dipegang erat dalam hal ini. Menurut dia, kalau Demokrat dan PKS ingin membangun koalisi, NasDem membuka lebar peluang itu.
“Tapi basisnya kriteria, jangan kemudian ada yang call kencang harus si anu,” ujar Bestari kepada KBA News, Rabu, 25 Januari 2023.
Koalisi yang ingin dibangun menurut Bestari bukan hanya terdiri dari dua partai. “Dari awal NasDem sudah mengatakan menyerahkan siapa figur pendamping kepada Anies,” kata dia.
NasDem mencatat tiga kriteria bagi figur pendamping Anies. Pertama sosok itu harus mempunyai pengalaman. Hal ini kata Bestari tinggal dibicarakan di dalam tim kecil terutama soal pengalaman apa yang dimaksud. Kriteria kedua, sosok itu harus bisa bekerjasama, dan ketiga dapat berkontribusi besar dalam pemenangan.
Bestari menjelaskan semisal ada figur-figur yang muncul pada akhirnya kriteria akan dipakai sebagai acuan. Figur yang memenuhi kriteria Bacawapres pendamping Anies menurut Bestari ada banyak. Dia menyebut salah satunya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dia mengatakan kalau ada suara yang mengatakan bahwa NasDem menerima tanpa syarat maka pembentukan Koalisi Perubahan terancam bubar. “Kalau pun ada nama AHY ada di situ, ya tidak masalah juga. Tapi keputusan akhirnya ada di Anies,” ujarnya.
Sumber: kba