BeritakanID.com - Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Rasyid Baswedan diyakini bisa menjaga marwah dan kebanggaan bangsa dan negara jika dia terpilih menjadi Presiden. Jejak rekam dia selama menjadi Gubernur DKI Jakarta menunjukkan dia seorang yang tegas menjaga kehormatan dan harga diri bangsa.
Pengamat politik dan demonstran senior Salim Hutajulu menyatakan hal itu kepada KBA News, Jum’at siang. “Kita membutuhkan Presiden yang mendahulukan nama baik bangsa daripada modal asing. Memang betul kita membutuhkan modal itu, tetapi tidak harus dengan menjual harkat dan martabat bangsa.”
Peristiwa di Morowali, Sulawesi Tengah memperlihatkan ada yang salah dalam masalah mencari modal asing di negeri ini. Peristiwa itu berupa bentrokan antara tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Bentrokan itu menyebabkan tiga orang tewas yaitu dua dari lokal dan seorang dari China.
Polisi sudah menetapkan 17 orang tersangka penggerak kerusuhan tersebut dan semuanya adalah orang Indonesia. Ini, menurut mantan tahanan politik Orde Baru yang dituduh terlibat kerusuhan Malari tahun 1974, terasa sangat aneh. “Orang kita yang terbunuh tetapi tidak ada seorang pun warga asing itu yang menjadi tersangka,” keluhnya.
Tidak transparan
Dalam kasus Morowali, nilai Salim, pemerintah dinilai tidak transparan. Kita tidak mengerti bagaimana proses penanaman modal di sana, tahu-tahu kita dengar beberapa tahun lalu, banyak orang China masuk ke Bandara Soekarno-Hatta. Tahu-tahu ada laporan terjadi kesenjangan upah yang menimbulkan keresahan di sana. Lalu sekarang terdengar terjadi kerusuhan.
Perusahan China di Morowali itu menambang nikel. “Lalu kita dengar keluhan dari Faisal Basri bahwa Indonesia hampir tidak mendapat apa-apa dari tambang nikel itu. Hasil tambang yang sekitar Rp 450 triliun pertahun itu sebagian besar jatuh ke tangan China. “Saya kenal Faisal Basri, seorang intelektual UI yang sangat tinggi integritasnya. Jika dia sudah berteriak berarti memang sedang terjadi masalah ekonomi akut di negeri ini.”
Rakyat hendaknya sadar bahwa perlu perubahan pemerintahan agar masalah tenaga kerja asing China itu diungkap. Pemerintah sekarang rasanya tidak mungkin memberikan kebanggaan kepada kita. Kita perlu pemimpin baru untuk membenahi semua itu. “Pemimpin itu adalah Anies Baswedan,” demikian Salim Hutajulu.
Sumber: kba