BeritakanID.com - Safari politik bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan di Aceh pada Jumat, 2 Desember 2022 dinilai untuk meningkatkan popularitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu di daerah luar Pulau Jawa. Salah agenda Anies adalah menemui Wali Nangroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar.
Media dan medsos tidak henti-hentinya mempublikasi berbagai rekaman video yang menunjukkan antusiasme masyarakat di Acek –terutama pada saat kedatangan dan ketika shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman—ketika puluhan ribu warga menyambut calon presiden 2024 pilihan rakyat itu.
“Kunjungan Anies di Kota Banda Aceh kali ini merupakan bagian dari ikhtiar politik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk meningkatkan popularitas diri dia terutama di daerah-daerah di luar Jawa, hal itu penting untuk terus dilakukan,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro seperti dilaporkan oleh SINDOnews, Sabtu (3/12/2022).
Diakuinya bahwa sulit untuk dipungkiri pascadeklarasi oleh Nasdem serta safari politik belakangan ini berdampak pada peningkatan popularitas Anies Baswedan.
Hal itu, kata dia, merujuk temuan survei terbaru Indikator Politik Indonesia bahwa tingkat popularitas Anies Baswedan saat ini mendekati 90 persen.
“Dengan meningkatkan popularitas diri tentu juga akan memperluas kemungkinan untuk disukai pemilih. Apabila telah disukai otomatis akan dipilih sehingga tentu saja berujung pada peningkatan elektabilitas,” tuturnya.
Ketika Anies dihentikan dari jabatan gubernur setelah menjabat penuh 5-tahun diperkirakan memang peraturan diubah agar dia mengalami kekosongan panggung selama 2 tahun sebelum pilpres 2024.
Tetapi nyatanya, taktik oligargi backfired, malah dengan kekosongan 2 tahun itu dimanfaatkan dengan baik menjadi factor menguntungkan bagi Anies Baswedan saat ini menjadi bakal capres paling leluasa dalam melakukan sosialisasi turun langsung keliling Indonesia.
Karena tidak lagi menjabat sebagai pejabat publik membuat Anies lebih leluasa dalam memperkenalkan diri berkeliling daerah, sementara aspiran lainnya yang masih menjabat terkurung dengan pekerjaan harian mereka,” kata pengamat politik Bambang Hartoyo PhD, kepada KBA News, Sabtu (3/12)
“Kemerdekaan ini luxury bagi Anies dan tidak bisa dinikmati oleh bakal calon presiden lain karena mereka masih terikat sebagai pejabat publik sehingga ada persoalan etika jika memanfaatkan jabatan publik untuk kepentingan politik pribadi,” tambahnya.
Jadi, saat ini Anies Baswedan berada posisi paling menguntungkan karena leluasa berkeliling daerah kapan pun untuk melakukan sosialisasi turun langsung dan ke depan agenda Anies menemui barisan pendukung dan relawannya akan padat sekali,” ujar Bambang Hartoyo, mantan notaris itu.
Disambut Hangat
Menurut pantauan KBA News, puluhan ribu bahkan lebih dari seratus ribu warga tampak hadir menyambut kunjungan Anies Baswedan di Aceh, Jumat (2/12/2022). Anies menyapa dan sempat digotong masyarakat yang memenuhi halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh sesuai melaksanakan salat Jumat.
Padahal sebelumnya marak diberitakan kunjungan Anies ke Aceh dan beberapa daerah lainnya bakal batal karena izin yang sudah diperoleh malah dicabut.
Anies berkunjung ke Serambi Mekkah selama dua hari. Dijadwalkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertemu dengan masyarakat, tokoh serta membuka jalan santai di Banda Aceh.
Setelah salat Jumat dan menyapa masyarakat, Anies bertemu dengan Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud di Meuligoe.
Dalam pertemuan itu dibahas mengenai sejarah perjuangan di Aceh, sejarah kiprah Aceh dan konstelasi dunia. Dalam kesempatan itu, Anies mengaku mendapat sambutan hangat dari warga Aceh.
“Kami merasa sangat terhormat atas sambutan luar biasa yang diberikan oleh paduka yang mulia Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud. Kami sudah dijamu dengan masakan Aceh yang luar biasa enaknya,” ujar Anies Baswedan bahagia.
Selain itu, Anies mengaku tertarik dengan masakan yang dihidangkan di Meuligoe oleh Nanggroe Aceh, Malik Mahmud.
Diberitakan di berbagai media nasional bahwa sebelum kedatangan Anies di Aceh izin tempat untuk kegiatan Anies sempat dicabut oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Tetapi panitia tak kurang akal tidak mau mengecewakan ratusan ribu bakal pemilih Anies di Aceh jika karena alasan izin mereka terpaksa menyerah pada tekanan pemerintah.
Sumber: kba