BeritakanID.com - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan, PPP saat ini adalah partai politik yang sedang galau. Itu karena, keinginan elite dan massa atau mayoritas kader berseberangan.
Misalnya, kata dia, massa di PPP sudah jelas mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024, sedangkan elitenya malah memaksakan diri bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya yaitu Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN)
“Kalau kepentingan massa, mudah sebenarnya untuk menyatakan siapa calon presiden PPP. Lakukan saja survei yang benar,” kata Refly Harun dikutip KBA News dari YouTube pribadinya, Rabu, 2 November 2022.
“Jadi survei yang benar akan memperlihatkan, siapa sesungguhnya didukung. Kalau saya yakin yang didukung (massa PPP) adalah Anies Baswedan. Karena PPP. Kalau PAN iya. Nah, kalau PKB belum tentu,” katanya lagi.
Jebolan UGM itu juga memandang, seharusnya PPP saat ini sudah kembali berpikir jernih ke depan. Yakni harus kembali kepada ideologi partai politik yang sebenarnya. Yakni mendukung sosok yang representasi dari Islam itu sendiri, dan tak memaksakan mendukung elite semata.
“(PPP) partai peninggalan Orde Baru. Kenapa begitu? Ya begitu, langkah yang dibuat oleh PPP itu cenderung egois. Hanya memperhatikan keinginan elite, tapi bukan keinginan massa,” katanya.
“Sebagai contoh pemilihan presiden, sudah jelas-jelas ini Partai Islam, tetapi yang didukung bukan mereka yang representasi dari Islam, misalnya begitu,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani juga sudah mengakui, bahwa ada kader-kadernya yang ingin Anies Baswedan diusung menjadi calon presiden.
“Sejauh ini yang kami pantau di DPP memang ada variasi dukungan terhadap sosok yang disebut sebagai Bacapres, termasuk Anies,” katanya kepada wartawan kemarin.
Sumber: kba
