Lima Warisan Penting Anies Baswedan saat Menjabat Gubernur Jakarta

Lima Warisan Penting Anies Baswedan saat Menjabat Gubernur Jakarta

BeritakanID.com - Anies Baswedan telah menyelesaikan masa bakti sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 pada 16 Oktober 2022. Selama memimpin Jakarta banyak warisan yang telah ditinggalkan Anies Baswedan.

Salah satu warisan yang ditorehkan untuk warga Jakarta,  pertama yakni meringankan biaya hidup. Dimulai dengan menghadirkan biaya transportasi di Jakarta menjadi lebih murah lewat kebijakan dengan membuat JakLingko. Hendak bepergian ke mana pun di Jakarta ongkosnya cuma Rp10 ribu.

“Ilustrasi saja, dari Jagakarsa sampai ke Kelapa Gading,  kalau naik ojek Rp80 ribu. Dengan Jak Lingko cuma Rp10 ribu. Jadi, biaya hidup itu nomor satu adalah transportasi,” kata Anies dalam wawancara dengan Harian Disway yang dikutip KBA News, Selasa, 1 November 2022.

Sadar akan kebutuhan dan tantangan tersebut, Anies Baswedan pun mulai memprioritaskan arah pembangunan kota Jakarta yang fokus pada transportasi umum. Tak main-main, buktinya cakupan transportasi publik di era Anies Baswedan naik dua kali lipat menjadi 84 persen dari sebelumnya yang hanya 42 persen. Imbasnya, jumlah penumpang pun ikut naik menjadi 1 juta penumpang per hari.

Selain meringankan biaya hidup sektor transportasi, Anies Baswedan juga melakukan hal serupa di sektor pendidikan yakni dengan perluasan jangkauan Kartu Jakarta Pintar (KJP), meningkatkan bantuan sosial (Bansos), perluasan BPJS Kesehatan.

“Perluasan penerima KJP menjadi 1.676.158 penerima manfaat. Dan 98,5 persen warga DKI Jakarta menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan,” ucapnya.

Selanjutnya, peringatan biaya hidup juga dilakukan di sektor pangan. Salah satu contoh dengan membangun JakGrosir di Pulau Seribu. Hal itu dilakukan untuk memastikan harga pangan sama seperti di wilayah Jakarta yang berada di daratan. Dilakukan subsidi transportasi barang agar tidak mahal.

“Membangun 10 SWRO di Pulau Seribu, serta subsidi air bersih menjadi Rp 3.500 per m3 dari yang sebelumnya sebesar Rp32.000 per m3. Dan setiap tahunnya 1,1 juta penerima manfaat dapat mengakses pangan bersubsidi di 312 lokasi,” ujarnya.

Warisan kedua, yakni menyediakan hunian sebagai hal dasar. Artinya, rumah tinggal adalah hak warga. Oleh karena itu di era Anies Baswedan disediakan 2.332 unit  rumah DP0 persen untuk kelompok menengah di empat lokasi. Membangun 33 tower rusunawa yang terdiri atas 7.421 unit di 12 lokasi.

Tak hanya itu, bagi warga yang tinggal di tanah sengketa pun mendapat perhatian sama dengan menerbitkan IMB kawasan atau 1 IMB untuk 1 RT. Serta membangun 359 hunian terjangkau di kawasan TOD di 14 lokasi.
“14 blok kampung susun terdiri atas 512 unit di 5 lokasi, yakni Akuarium, Bukit Duri, Kunir, Bayam dan Gembrong. Penataan 220 RW melalui program partisipatif Community Action Plan (CAP),” paparnya.

Warisan ketiga, yakni menjadikan Jakarta kota bagi semua dengan memberikan bantuan operasional tempat ibadah. Jakarta sebagai miniatur Indonesia terdiri dari suku, ras dan agama yang berbeda harus hidup harmoni berdampingan. Oleh karena itu setiap agama menerima bantuan operasional ibadah.

“Bantuan operasional tempat ibadah untuk lebih dari 8.000 tempat ibadah berupa Rp2 juta per tempat ibadah. Serta insentif Rp 500 ribu untuk 38 ribu pengurus tempat ibadah. Memberikan IMB kepada 55 rumah ibadah selama 2017-2022,” tuturnya.

Kemudian, tak lupa Anies Baswedan juga menyiapkan ruang publik untuk berinterkasi dengan lebih baik melalui pembangunan trotoar.  Dengan begitu harapannya adalah agar ruang publik bebas menjadi tempat perayaan hari keagamaan seluruh agama. Dan satu diantara yang tak kalah monumental yang diakui dunia yakni membangun 5 lapangan sepak bola berstandar FIFA.

Jaminan keamanan dari kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan membangun 19 pos pengaduan. 324 pos Sapa di halte Transjakarta, MRT, LRT, dan 12 kampus serta layanan Jakarta siaga 122 yang di dalamnya termasuk layanan perlindungan dan penanganan korban kekerasan.

Warisan keempat, yakni menjadikan kota Jakarta memukau bagi dunia. Tak akan lupa dari ingatan kita di era Anies Baswedan Jakarta berhasil menggelar balapan internasional mobil listrik Formula E. Lewat ajang tersebut sederet fasilitas nasional kelas dunia pun hadir diantaranya perpustakaan, pusat kebudayaan dan kesenian Taman Ismail Marzuki, serta stadion Jakarta International Stadium (JIS) membuat Jakarta memulai  di mata dunia.

Warisan kelima, yakni Jakarta sebagai kota yang lestari. Menurut Anies, kota yang lestari adalah kota yang ramah lingkungan. Kota yang di dalamnya warga mulai menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Untuk mewujudkan itu, Anies Baswedan membangun dan merevitalisasi 428 taman. 48 hutan kota dan menambah lebih dari 200 ribu pohon besar serta mengubah konsep taman dari garden menjadi park.

“91 persen warga bisa mengakses taman dengan berjalan kaki. Itu dibuktikan dengan catatan pengunjung Tebet Eco Park yang mencapai 110 ribu orang per minggu. Serta membangun tiga ruang limpah sungai untuk mengendalikan banjir dengan kapasitas penampungan air lebih dari 1,3 juta m3,” pungkasnya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP