BeritakanID.com - Hadirnya pemimpin nasional menyusun tema perubahan adalah harapan rakyat, terutama umat Islam dalam pilpres mendatang. Hal ini dicatat dalam pertemuan sesi petang dalam penyelenggaraan Kongres Umat Islam se-Jawa Barat yang digelar di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Sukaraja, Garut, Jawa Barat, pada Sabtu, 18 November 2022.
Kongres tersebut dihadiri para tokoh nasional dan ulama, di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum; Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo; Bachtiar Hamsyah; Gus Aam; Rochmat Wahab; M Said Didu; Ubedilah Badrun; KH Deden Abdul Hanif; Abuya KH Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al Manadi; KH Cecep Abdul Halim; Syahganda Nainggolan, dan KH Nonop Hanafi.
Ketua Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan tampil memukau dengan mengatakan bahwa pemimpin yang memenuhi persyaratan mampu mengusung agenda perubahan diinginkan umat dan rakyat Indonesia ada tiga orang, salah satunya mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan.
Syahganda mencatat tiga nama, Imam Besar Habib Rizieq Shihab, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Dia mencatat munculnya nama baru Gatot Nurmantyo karena mantan Panglima TNI itu banyak mempunyai ide-ide yang sama kuat dengan Anies dan HRS dalam rangka memperbaiki negeri ini.
“Perbaikan yang menjadi agenda perubahan itu menyangkut keadilan sosial, kedulatan bangsa, dan dukungan untuk berkembangnya peranan Islam dalam negara yang mayoritas Islam ini,” kata Syahganda.
Baca Juga
Syahganda pun berharap agar para elite nasional, baik partai politik maupun organisasi keumatan, sudah harus melepaskan ambisi-ambisi semata untuk kekuasaan.
Ambisi seperti itu, kata dia lagi, akan memperburuk kondisi kebangsaan kita, seperti merajalelanya korupsi, ketimpangan sosial yang semakin besar serta hancurnya ekonomi pada era krisis dunia ke depan.
“Tanpa ambisi feodalistik dan hipokrit, mereka bisa memikirkan kelas kepemimpinan nasional yang hebat, seperti HRS, Gatot Nurmantyo, bersama AniesBaswedan,” pungkasnya.
Selama berlangsungnya dua kali Kongres Umat Islam di Sumatra Utara dan kali ini di Jawa Barat menggaris bawahi bahwa persoalan yang dihadapi ulama dan umat dewasa ini adalah gencarnya gempuran yang berasal dari kelompok oligarki politik yang menggunakan kekuatan ekonomi oligarki ekonomi yang semakin menjauhkan kita dari Amanat Proklamasi yang mengandung empat tujuan mengapa negara ini didirikan, yaitu untuk mengangkat kembali harkat dan harga diri komponen bangsa terpenting, yaitu rakyat Indonesia.
Sebelumnya, nama ketokohan Anies Baswedan bersama Gatot Nurmantyo mengobservasi dalam berbagai kesempatan bahwa jauhnya kesenggangan terjadi kini dalam tujuan bernegara yang telah dideklarasikan sejak diproklamirkannya NKRI di tahun 1945 dengan keadaan sekarang, terbukti dengan munculnya berbagai persoalan di tanah air terutama menyangkut keadilan politik, ekonomi, hukum dan sosial yang kian menjauhkan harapan rakyat.
Sumber: kba