BeritakanID.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi aksi yang dilakukan relawan pendukung Anies di daerah-daerah. Dia menilai apa yang dilakukan relawan murni datang dari hati ketimbang direkayasa oleh oligarki.
Rocky menyampaikan pernyataannya dalam acara bincang-bincang dengan jurnalis Hersubeno Arief di channel Youtube Forum News Network (FNN), Kamis, 27 Oktober 2022. Rocky melihat dalam pencapresan Anies harga dari bakal calon wakil presiden lebih mahal dari calon presidennya.
“Kalau saya pergi ke daerah dengan gampang kita tahu ini uang dari para pendukungnya. Tidak ada sinyal-sinyal bahwa itu uang oligarki. Ini di tingkat lokal daerah,” ujar Rocky.
Menurut Rocky, dalam rangka mencari pemimpin baru jangan batal hanya karena sinyal hal itu hanya akan menjadi penerus Jokowi. Hal itu katanya akan batal di daerah. Relawan daerah kata dia rela mengeluarkan uang sendiri demi pencapresan Anies.
“Bertempur atau bersaing dengan calon dari istana. Itu intinya di situ. Itu justru yang sedang dipermainkan dengan potensi koalisi. Kan PKS dan Demokrat sedang zig zag. Buat apa ya tentu untuk memenuhi kriteria pencapresan Anies,” kata Rocky.
Tapi di saat yang sama Rocky bertutur, Anies tidak mungkin jadi presiden tanpa dukungan PKS. Dia membaca di PKS ada dua faksi. Satu faksi yang menginginkan Anies secara jujur dan membantu Anies. Dan faksi lain yang meminta mahar dari Anies. Kalau mau adil kata dia, Demokrat dan PKS datang ke NasDem minta uang. Alasannya karena yang menjadi operator sejak awal. “Harusnya NasDem kirim uang ke Demokrat dan PKS. Mungkin nanti akan ada pembicaraan bahwa cawapresnya si ini duitnya dari si itu,” katanya.
Rocky menyayangkan realitas politik yang terjadi di Indonesia. Dia bilang ketika sudah ada tokoh bakal calon presiden tetapi yang bakal menjadi pendampingnya ditahan. “Kalau kita hitung secara gampang elektabilitas NasDem, Demokrat, PKS, justru Demokrat paling tinggi. Tetapi karena elektabilitas AHY di bawah Anies maka diterima itu sebagai fakta politik,” ujar Rocky.
Rocky menegaskan kalau partai koalisi Anies diucapkan pada 10 November itu harus memberi kepastian kepada relawan. Koalisi partai politik katanya harus mendukung Anies sesuai keinginan relawan yaitu Anies akan jadi antitesis Jokowi. “Kalau itu tidak terjadi relawan akan berpikir tidak ada guna mengumpulkan uang secara volunteer karena menganggap Anies sudah punya uang. Anies padahal dideklarasikan oleh NasDem karena semangat relawan,” ujar dia.
Situasinya bakal berbeda kata Rocky kalau memang partai politik menganggap Anies calon presiden. Harus ada kesepakatan antara NasDem, Demokrat, dan PKS untuk mengundi bacawapresnya. “Buang koin, tidak ada uang kan di situ. Maka ada kelegaan. Oke kalau begitu relawan memobilisasi. Oligarki dijaring karena mereka tidak bisa investasi di depan,” katanya.
Kalau sudah putaran kampanye ujar Rocky semuanya akan ikut membantu Anies. Tetapi di awal kebersihan moral itu yang dibutuhkan. Politik itu kata Rocky volunteerism, semangat kerelawanan. “Jadi dengan gampang kita tahu apakah PKS atau Demokrat yang kira-kira mampu mengatakan tidak kepada oligarki. Dilihat dari ketokohan ditentukan saja siapa yang bisa membantu di birokrasi. Dengan begitu ada etika baru dalam pencalonan Anies. Kalau tidak sama saja,” katanya.
Sumber: kba