Partai NasDem Bukan Mencari Figur Presiden yang Suka Blusukan

Partai NasDem Bukan Mencari Figur Presiden yang Suka Blusukan

BeritakanID.com - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Zulfan Lindan mengatakan pihaknya bukan mencari figur presiden yang suka blusukan. Dia bilang Anies Baswedan adalah seorang intelektual.

“Mana mungkin dia menjadi seorang petugas partai. Dia pasti tahu memilah. Ini orang cerdas. Lulusan Amerika,” kata Zulfan dalam diskusi digelar situs Inilah.com dengan tema ‘Diusung NasDem, Masihkah Anies Bisa Dijegal KPK?’ di Jakarta.

Zulfan mencontohkan saat NasDem mendukung Susilo Bambang Yudhoyono. Pendiri Partai Demokrat itu katanya selalu berbicara berdasar konsep. “Mungkin rakyat bosan mencari yang blusuk-blusukan. Nah sekarang kita cari yang bukan blusukan. Tetapi yang bisa berpikir dan melihat persoalan bangsa ini lebih luas. Bukan berarti Jokowi tidak mampu melihat itu,” ujar dia.

Anies kata Zulfan saat berbicara dengan wartawan di acara deklarasi Bacapres NasDem menegaskan tugas dia ketika menjadi presiden adalah melanjutkan dan mengubah. “Continuitiy dan change,” kata dia.

Zulfan mengatakan pihaknya sengaja mempersilahkan kepada Anies Baswedan untuk menentukan pilihan pasangan Cawapres.

“Supaya tidak ada persoalan dengan partai koalisi. Silahkan PKS, Demokrat berdiskusi dengan Anies,” kata Zulfan dalam diskusi digelar inilah situs Inilah.com dengan tema ‘Diusung NasDem, Masihkah Anies Bisa Dijegal KPK?’ di Jakarta.

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Zulfan Lindan mengaku dua bulan sebelum mengusung Anies Baswedang sebagai Bacapres partainya ditinggal beberapa kader.

Pernyataan Zulfan dilontarkan dalam diskusi digelar situs Inilah.com dengan tema ‘Diusung NasDem, Masihkah Anies Bisa Dijegal KPK?’ di Jakarta. “Kami (Partai NasDem) ditinggal dua kader sebelum mengusung Anies Baswedan.  “Ada dua Wali Kota dari Partai NasDem yang mundur dua bulan sebelum partai mengusung Anies,” kata Zulfan, Rabu, 5 Oktober 2022.

Zulfan mempersilakan kepada pihak-pihak yang tidak setuju dengan Anies. Dia membuka pintu kepada siapapun memilih jalan masing-masing. “Kalau tidak setuju dengan Anies silakan saja kalau mau keluar. Tapi yang dukung Anies juga banyak,” ujar Zulfan.

Zulfan mengaku NasDem keluar masuk partai pendukung penguasa itu sudah biasa. Kabar beredar, dua kader NasDem, yaitu Andreas Acui Simanjaya dari Kalimantan Barat dan tokoh perempuan asal Bali Niluh Djelantik mundur dari partai setelah Anies dideklarasikan sebagai capres NasDem.

Zulfan mengaku mundurnya dua kader NasDem merupakan hal biasa. Dia bertutur tugas utama partainya saat ini adalah terus bekerja. “Karena NasDem sudah memutuskan Anies untuk jadi capres,” kata dia.

Politikus senior Partai Demokrat Benny K. Harman ikut mengomentari keputusan Partai NasDem yang secara resmi telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Terutama ketika menjawab pertanyaan kenapa partai pimpinan Surya Paloh tersebut tidak takut dibenci oleh pihak-pihak yang selama ini tidak menyukai Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menurutnya, NasDem tidak takut dirisak warganet karena yakin Anies adalah kekuatan baru untuk merealisasikan ideologi perjuangan partai tersebut, yaitu Restorasi Indonesia.

“Ada yg tanya mengapa Nasdem kekeh mencalonkan Gubernur DKI sebagai Presiden 2024, tidak pernah takut dibenci dan dibuli netizen? Menurut saya, Nasdem yakin Anies adalah sumber harapan baru bagi terwujudnya ideologi perjuangan Nasdem yakni Restorasi. Sekali lagi restorasi. #Liberte#,” katanya melalui akun Twitter @BennyHarmanID, Rabu, 5 Oktober 2022.
Dalam lanjutan cuitannya, anggota Komisi III DPR ini menyinggung pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang. Dia mengingatkan agar penyelenggara pemilu, aparat, penegak hukum, dan ASN harus netral.

“Pertarungan 2 kubu politik saat ini sangat tajam.Kubu statusquo tentu tetap mau berkuasa sedangkan kubu oposisi ingin perubahan dan perbaikan.Agar bertarungnya fair, penyelenggara Pemilu,badan peradilan,BIN,TNI,Polri,KPK,dan PNS harus netral. Jangan mau diperalat. #RakyatMonitor#,” uajr dia.

Disebut Nasdrun

Pascadeklarasi NasDem Senin lalu, para pengguna media sosial yang selama ini menuduh Anies Baswedan menggunakan politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu langsung menyerang NasDem.

Bahkan mereka membuat istilah baru, yaitu “nasdrun”, akronim dari NasDem dan kadrun. Kadrun biasanya disematkan oleh mereka kepada para pendukung Anies Baswedan. Saat ini “nasdrun” menjadi trending topic di Twitter.

Walaupun tuduhan bahwa kemenangan Anies karena menggunakan politik identitas ini sudah dibantah secara ilmiah oleh para peneliti. Misalnya peneliti CSIS Edbert Gani Suryahudaya dan Indonesianis dari Murdoch University, Ian Wilson.

Bagi kedua peneliti tersebut, seperti dijelaskan Co-Founder Total Politik, Arie Putra, dalam sebuah ulasan di akun Youtube-nya berjudul Bukan 212 Yang Antarkan Anies Jadi Gubernur? Mempertanyakan Ulang Politik Identitas pada 5 Agustus 2022 lalu, kemenangan Anies lebih disebabkan karena kebijakan cagub incumbent Basuki T. Purnama saat terkait penggusuran.

Masyarakat marjinal yang menjadi korban penggusuran ini mengalihkan dukungan dan suara kepada Anies Baswedan.

Penjelasan Surya Paloh

Menariknya, pada saat deklarasi Senin lalu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh juga menyadari pihaknya akan mendapat serangan usai membuat keputusan politik mendukung Anies Baswedan.

“Siap juga NasDem, bukan hanya mendapatkan puji sanjung, fitnah, sirik, dengki, khianat, itu akan dihadapi NasDem itu. Sekali lagi saya katakan NasDem harus bersiap menghadapi situasi seperti itu,” ujar dia.

Karena itu dia mengimbau kepada kadernya untuk siap menghadapi tantangan tersebut. Namun, dia mengingatkan, untuk tetap konsisten dan luruskan niat bahwa mendukung Anies Baswedan hanya karena Gubernur DKI Jakarta adalah sosok terbaik yang bisa pasca pemerintahan Jokowi. Melanjutkan yang baik dan memperbaiki yang belum berhasil.

“Dengan tetap memegang nawaitu, niat baik itu, biasanya alam berpihak. Kalau alam sudah berpihak, itu berat siapapun yang menghalanginya. Nah, saya masuk aliran yang percaya pada kekuatan alam,” katanya.

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP