BeritakanID.com - Politisi PDIP Henry Yosodiningrat jadi pengacara Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Putra dan menyebut tak masuk akal Teddy jadi pengedar narkoba karena urusan uang Rp300 juta.
Pengacara Henry Yosodiningrat juga tak yakin Irjen Teddy Minahasa memakai narkoba dan dia akan membela. Henry mengenal Teddy sejak pangkat Ajun Komisari Polisi (AKP).
Anggota Komisi VIII DPR ini mengaku kenal secara pribadi dengan Teddy Minahasa.
Teddy Minahasa dengan posisi sebagai jenderal bintang dua, menurut Henry, sangat tidak mungkin menjadi pengedar narkoba atau sabu.
“Saya tahu Teddy lah, saya kenal dari AKP. Apalagi seorang Kapolda bintang dua urusan Rp 300 juta, kan enggak masuk akal,” katanya, Senin (17/10/2022).
“Kalau dia misalnya suap karena proyek pembangunan Mapolda jumlahnya puluhan miliar, mungkin masuk akal. Tapi kalau narkoba, urusan Rp 300 juta urusan apa gitu loh,” bebernya seperti dilansir detikcom.
Henry Tak Dibayar Teddy Minahasa
Henry mengaku tidak dibayar menjadi pengacara Teddy Minahasa Putra. Ia juga menegaskan tidak akan ada yang mampu membayarnya untuk membela sindikat narkoba.
“Saya tidak dibayar untuk menjadi penasehat hukum TM, dan tidak ada yang mampu membayar saya untuk membela sindikat narkoba, karena itu harga diri saya,” tegas Henry.
Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika Granat ini mengatakan dirinya membela Irjen Teddy Minahasa karena yakin kliennya itu bukanlah pengguna, apalagi pengedar.
“Sekali lagi saya katakan, setelah saya ngobrol dengan TM, akal sehat saya mengatakan tidak mungkin Teddy Minahasa melakukan hal itu. Dan saya sangat meyakininya,” tuturnya.
Teddy Minahasa sebelumnya menjalani pengobatan karena masalah di kakinya dan sempat dibius.
“Kalaupun positif, itu habis tindakan obat bius pada lutut dan engkel,” imbuhnya.
Teddy Minahasa tiga kali dites urine usai ditangkap Kadiv Propam Irjen Syahardianto. Namun, hasil tes urine menyatakan Teddy Minahasa negatif narkoba.
“Jadi hasil pemeriksaan tiga kali tidak ditemukan. Pak Kapolri juga sudah menyampaikan dari 3 kali tes itu ternyata tidak ditemukan,” katanya.
Henry Yoso mengatakan dirinya bukan mau membela kesalahan Teddy Minahasa. Namun, dirinya ingin meluruskan apa sebenarnya permasalahan yang terjadi menyangkut Teddy ini.
“Jadi kalau Teddy yang bercerita sendiri, mungkin dia tidak punya kemampuan untuk menjelaskan itu dan akan sangat subjektif,” katanya.
“Nah nanti dari saksi-saksi, saya akan ungkapkan dalam persidangan oh ini toh yang terjadi. Gitu loh,” kata Henry Yosodiningrat PDIP soal kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa ini.
Sumber: pojoksatu