Kapolres Luwu Ngaku, Aipda HR Tulis ‘Sarang Pungli’ Pernah Jabat Kanit Tipikor dan Raih Penghargaan

Kapolres Luwu Ngaku, Aipda HR Tulis ‘Sarang Pungli’ Pernah Jabat Kanit Tipikor dan Raih Penghargaan

BeritakanID.com - Kapolres Luwu AKBP Arisandi mengakui bahwa Aipda Haerul alias Aipda HR pernah menjabat sebagai Kanit Tipikor Polres Luwu.

Selain itu, Aipda HR juga pernah menerima penghargaan karena dianggap berprestasi.

Akan tetapi, itu terjadi bukan saat dirinya menjabat sebagai Kapolres Luwu.

Arisandi pun hanya mengetahui hal tersebut melalui informasi yang diterima dari rekan-rekannya.

“Dulu katanya seperti itu, saya juga belum lihat penghargaannya. Tapi, berdasarkan cerita teman-temannya memang (ada),” ungkap Arisandi, di Makassar, Selasa (17/10/2022).

Menurutnya, kepribadian Haerul cukup baik meski sebelumnya pernah memukuli temannya saat di penjagaan.

Haerul lantas dipindahkan ke bagian Urusan Kedokteran dan Kesehatan Polres agar tidak mengalami tekanan tugas dan memiliki waktu lebih untuk istirahat.

Arisandi juga mengungkap bahwa kondisi Aipda HR mulai terganggu sejak orang tuanya meninggal dunia.

“Ada yang cerita teman-temannya. Puncaknya itu pada saat orang tuanya meninggal, saat Covid-19, kalau ngga salah bapaknya (yang meninggal dunia),” katanya.

Arisandi juga belum mengetahui persis apakah coretan ‘sarang pungli’ dan ‘sarang korupsi’ itu lantaran Aipda HR kecewa dengan Polres Luwu.
“Kalau masalah benar atau tidaknya tulisan itu, sekali lagi kita terbuka. Saya nggak tahu, makanya kebenaran kan harus kita cek silang,” jelasnya.

Kendati demikian, perwira dengan dua melati di pundak itu memastikan akan melakukan evaluasi jika aksi Aipda HR itu benar adanya.

“Tapi, sekali lagi kalau itu betul terjadi saya pasti koreksi itu,” tegasnya.

Ia menyatakan, Polres Luwu sangat terbuka akan kritik dan saran dari pihak manapun.

“Tapi, terlepas dari benar tidaknya tulisan itu, kami Polres Luwu terbuka untuk itu,” katanya.

Dia juga memastikan akan melakukan perbaikan bila mana pelayanan Polres Luwu selama ini masih diangap kurang.

“Kalau memang ada pelayanan yang tidak pas, tidak sesuai ketentuan, kami terbuka untuk itu,” ucap dia.

Di sisi lain, Arisandi membantah mengirim Aipda HR ke rumah sakit jiwa karena tak setuju dengan tulisan yang dibuat di sejumlah dinding di Polres Luwu.

“Itu untuk kepentingan perbaikan kondisi (kejiwaan) dia,” jelasnya.

Sumber: pojoksatu

TUTUP
TUTUP