BeritakanID.com - Gurubesar Ilmu Ekonomi dan Politik Institut Pertanian Bogor (IPB) Didin S Damanhuri menyatakan, langkah Ketua Umm DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengumumkan Anies Baswedan menjadi Calon Presiden merupakan tindakan positif sebagai langkah awal membangun tradisi kontestasi Pilpres yang beradab untuk memutuskan polarisasi yang super tajam dalam masyarakat.
Dia menyatakan hal itu kepada KBA News, Selasa, 4 Oktober 2024, menanggapi peristiwa politik besar, yang terjadi kemarin di Jakarta, ketika Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden mereka. Deklarasi itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh dan diterima oleh Anies Baswedan.
Menurut Pengarang Produktif yang banyak menghasilkan buku dan aktif menulis di media massa itu, polarisasi saat ini terlanjur mengkhawatirkan. Sejak Pilpres 2014 masyarakat dipaksa terbagi dan terbelah dalam sebutan Cebong/Buzzer dan Kadrun. Ironisnya, para pemimpin seakan membiarkan, malah menyokong sebutan-sebutan merendahkan dan tidak produktif itu.
“Surya Paloh terkesan kuat ingin memutuskan polarisasi itu. “
Ditambahkannya, langkah Surya Paloh yang mendeklarasikan dan Anies yang menerima pencalonan itu merupakan pendidikan politik yang patut diapresiasiakan dan diberi nilai tinggi.
Dia berharap, even Pencapresan yang cool dan berkualitas itu menjadi virus kebajikan yang menyebar luas di tengah mayarakat kita sekarang ini.
”Sekaligus menjadi obat untuk menghancurkan virus jahat yang telanjur meruyak dengan saling memfitnah, saling membenci dan saling menihilkan pihak lain yang tentunya menimbulkan energi negatif bagi pendewasaan demokrasi, hukum, dan paktik-praktik kenegaraan kita, baik sekarang maupun di masa depan,” katanya.
Visi Negarawan
Dia mengutip pernyataan Surya Paloh yang dinilainya sebagai Negarawan yang bervisi dan misi jauh ke depan. Surya Paloh berujar: kami titipkan kepada Anies jika terpilih sebagai Presiden RI tahun 2024 nanti, bawalah Bangsa Indonesia ke depan sebagai Bangsa yang lebih bermartabat.
“Sebagai seorang guru, saya berpendapat ini adalah kalimat bijaksana yang muncul dari seorang yang sangat mencintai bangsa dan Negara melebihi cinta kepada pribadi, keluarga, dan partainya sendiri,” tambahnya.
Tidak cukup di sana, Surya Paloh pun memberikan sikap yang sangat simpatik. Dia tidak memaksa Anies untuk mengikuti kehendak partainya. Dia membebaskan Anies untuk tidak masuk partai NasDem, bebas memilih Capresnya sendiri dan bebas pula menentukan langkah dan kebijaksanaan setelah nanti terpilih.
“Cuma satu kalimat yang dia pesankan: bawalah bangsa ini ke depan menjadi bangsa yang lebih bermartabat.”
Tidak hanya sampai di sana, Didin juga menilai bahwa kedua tokoh itu, telah menebarkan dialektika politik yang matang dan beradab. Ini terlihat ketika mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan yang terkesan menjebak.
“Mereka menjawabnya dingin, terukur dan jauh dari kesan untuk membuat rusuh dan masalah dengan pihak lain.”
Didin berharap, langkah yang sudah dilakukan Surya Paloh dan NasDem itu akan diikuti oleh Partai Demokrat dan PKS.
“kedewasan politik perlu ditebarkan sehingga politik kita tidak hiruk-pikuk, tidak saling sandera dan saling mengintai. Kita harapkan terpilihnya Presiden yang berwawasan ke depan, menyatukan rakyat sehingga kita boleh berharap ekonomi kita tumbuh dengan baik dan menyejahteraan rakyat,” demikian Didin S Damanhuri.
Sumber: kba