BeritakanID.com - Eks Jubir Gus Dur menanggapi hasil investigasi PSSI di Stadion Kanjuruhan yang menemukan 42 botol miras bersegel dan malah belum ada soal selongsong gas air mata.
Adhie Massardi, mantan Jubir Gus Dur ini menyebut investigasi PSSI tragedi Kanjuruhan ini sebagai investigasi ngaco. Sebaiknya dihentikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Melalui unggahan di Twitter resminya, Adhie Massardi meminta Mahfud MD menghentikan investigasi PSSI ini.
“Stop Investigasi PSSI. Mual baca hasil investigasi PSSI yang ngaco begini. Ini bisa bikin Aremania kian ngamuk. Apa betul nemu botol miras?,” katanya.
Dia juga menautkan sebuah portal berita yang menyebutkan PSSI menemukan 42 botol miras bersegel atau belum dibuka di Stadion Kanjuruhan.
Seharusnya menurut juru bicara eks Presiden Gus Dur ini, investigasi polisi membahas selongsongan gas air mata.
“Harusnya lapor dapat berapa puluh selongsong gas airmata yang jadi sebab kematian Aremania,” jelasnya.
Dia pun meminta Menko Polhukam Mahfud MD menghentikan investigasi ini. “Pak @mohmahfudmd harus hentikan ini PSSI,” tegasnya.
Sementara itu, Agus Babon, Aremania dari Malang Kota, membantah temuan PSSI tersebut.
Menurutnya tidak mungkin miras botolan bisa dibawa masuk ke stadion hingga tribun. Sebab pemeriksaan masuk ke stadion dilakukan petugas dengan sangat ketat.
“Pakai logika saja. Pemeriksaan masuk itu ketat. Wong korek api saja disita kok. Ini ada botol minuman. Gak masuk akal,” kata Agus Babon.
Selain pemeriksaan ketat di pintu masuk, di lokasi tribun juga banyak polisi dan tentara yang berjaga sehingga sangat sulit membawa minuman keras botolan.
Dia meminta PSSI tidak lagi menyudutkan Aremania yang sudah menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan Malang ini.
“Janganlah kami Aremania ini disudutkan begitu. Masukin botol minuman itu gimana logikanya,” tegasnya lagi.
Miras Bersegel Belum Diminum
Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing membeberkan telah menemukan 42 botol minuman keras bersegel di Stadion Kanjuruhan seusai kericuhan, Sabtu (1/10) malam.
Hal tersebut terungkap dalam investigasi PSSI setelah bertemu dengan perwakilan manajemen Arema FC, Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, dan Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.
“Jadi ditemukan ada banyak minuman keras, botol badek atau cunrik yang istilahnya padat dan dalam botol plastik. Itu sampai ada 42 botol belum sempat diminum di dalam stadion,” kata Erwin di Malang, Selasa (4/10).
“Mengapa bisa masuk, ini kan seharusnya ada penggeledahan. Yang bertanggung jawab itu pelaksana. Itu beberapa kelemahan-kelemahan yang kita temukan di sini,” ucap purnawirawan polisi tersebut.
Temuan ini, kata Erwin, menjadi salah satu catatan. Menurutnya hal-hal terlarang seperti ini tidak sepantasnya bisa lolos masuk ke dalam stadion.
Mengenai keterkaitan kericuhan di Stadion Kanjuruhan dengan minuman keras itu, Erwin tak mau berandai-andai.
Sumber: pojok