BeritakanID.com - Bank Indonesia (BI) mendukung wacana diversifikasi Utang Luar Negeri (ULN) dalam mata uang selain dolar. Hal ini seiring dengan pelemahan Rupiah dikhawatirkan berdampak pada ULN.
"Utang swasta banyak yang jangka panjang dan juga di hedging, tapi kalau BUMN ingin diversifikasi itu langkah bagus," ucapnya di Bali, Minggu (2/10/2022).
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mencatat pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS memang berpotensi berdampak pada kinerja PLN dan Pertamina.
"Terkait mengenai hedging, memang dua BUMN yang memiliki posisi yang kalau terjadi depresiasi itu menyebabkan adanya potensi effect losses itu adalah Pertamina dan juga PLN, sebagai dua BUMN yang memang memiliki posisi kewajiban dalam US dolar memang cukup tinggi," ungkap Pahala.
Senada, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menilai meningkatkan dolar AS memungkinkan pemerintah akan mencari mata uang baru, di luar dolar.
Alasan lain adalah karena Rupiah masih cukup kuat terhadap mata uang asing lain seperti Yen dan euro.
"Jadi pemikiran buat kita apakah memang kita juga mulai mencari sumber pendanaan dari currency lain," kata Tiko.
Sumber: okezone