BeritakanID.com - Komisi Pemberantasan Koruosi (KPK) dikecam oleh warganet, karena terkesan begitu galak dalam masalah Formula E tetapi melempeng dalam kasus Mandalika. Sikap seperti itu bukan saja tidak sehat tetapi mengesankan tindakan tebang pilh. Bukan lagi lembaga hukum tetapi sudah berubah jadi alat kekuasaan yang melumpuhkan orang-orang yang tidak sepaham dengan rezim yang tengah berkuasa.
Demikian sebagia besar tanggapan Warganet atas beredarnya sebuah video di Youtube yang berjudul KPK Seperti Dipermalukan, Formula E Banjir Pujian. Video tersebut diedarkan oleh Channel Youtrod Official sejak semalam. Sudah ditonton oleh 21 ribu orang, disukai oleh 399 dan dikomentari oleh 234 orang. Youtrod Official sendiri diikuti (subscriber) oleh 206.000 orang.
Sebagaimana diketahui, Rabu, 7 September, KPK memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekenaan dengan dugaan korupsi di perhelatan balap Formlua E, beberapa bulan lalu. Ini pemanggilan Anies untuk kedua kalinya.
Banyak yang menilai, KPK mengada-ada. Sebab, Formula E itu sudah diperiksa oleh BKP dan tidak ditemukan kejanggalan keuangan. Malah BPK memberikan Anies penghargaaan berupa Status Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jakarta. Opini WTP itu bahkan lima kali diterima Anies selama menjadi Gubernur.
Beberapa komentar
Akun @Denny Mansur memberikan komentar: “salut buat KPK yang telah memanggil Anies mengenai Formula E. Apakah juga berani gak ngecek Motor GP Mandalika? Coba KPK bandingkan Mandalika dengan Formula E. Berapa biayanya berapa keuntungannya.”
Pernyataan @Denny itu ditanggapi oleh 44 orang. Sebagian besar mengeluarkan pernyataan sinis bahwa KPK tidak akan berani melakukan itu.
Akun @aryosumanto menimpali: “tidak akan berani KPK si ayam sayur itu. Termasuk juga tidak akan berani mengusut pengaduan dari Ubedillah Badrun yang menyatakan anak-anak Pak Dhe , Gibran dan Kaesang, terima duit haram dari pengusaha hitam.”
Akun @Kingking Kiti menuliskan komentar: “Mandalika memakai dana BUMN. Pasti ada dana siluman tuh. Apa benar semua dana BUMN dihabiskan untuk Mandalika? Jangan-jangan 50% untuk Mandalika, 50% lagi untuk bancakan. Hanya Tuhan yang Tahu. Karena KPK tidak tahu atau tidak mau mencari tahu.”
Akun @jaya ratu Tembak berkomentar keras. “Lu KPK beraninya ama Anies aja. Berani gak lu usut Ahok atas dugaan kopursi yang bernilai triliun yaitu: pembelian busway dari Cina yang ternyata barang rongsokan dan sekarang teronggok di Bogor, Kasus Rumah Sakit Sumber Waras, yang menurut BPK ada kelebihan bayar hingga ratusan milyar, Kasus pembelian Tanah Pemprov sendiri di Cengkareng, kasus pembangunan simpang susun Semanggi yang tidak lewat APBD tetapi lewat Yayasan yang dikelola Ahok. Tunjukkan lu memang ayam petarung, bukan ayam sayur, hai KPK.”
Ungkapan masyarakat yang kasar dan terkesan melecehkan KPK itu merupakan bukti bahwa opini masyarakat kepada lembaga anti rasuah memang sudah tidak baik lagi. Ini menunjukkan bahwa KPK sudah menjadi alat politik dari pada menjaga marwahnya sebagai lembaga penegak hukum yang netral, berwibawa dan berdasarkan keadilan.
Sumber: kba