BeritakanID.com - PT PLN (Persero) sedang melakukan uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik, atau kompor induksi di berbagai kota.
Konversi ini disebut bakal menjadi langkah pemerintah dalam melakukan pengurangan subsidi elpiji 3 kilogram untuk rumah tangga.
Terkait dengan wacana tersebut, pedagang kaki lima mengaku kesulitan jika pengalihan kompor tersebut juga disasar kepada dirinya.
"Waduh kalo gitu gimana ya, kayanya susah juga sih. Kalau di pinggir jalan gak ada listriknya. Sulit lah kalo buat pedagang keliling, masa musti pake aki. "Kalo buat jualan gini mah kayaknya sulit kalo gunain listrik. Mungkin listrik mah buat di perumahan kali," pungkas Ule, pedagang gorengan, Jumat (23/9/2022).
Pedagang merasa terbiasa menggunakan kompor elpiji saat memasak. Dengan kondisi api yang bisa diperkecil dan diperbesar karena adanya gas, hal itu memudahkan pedagang saat memasak.
Baca Juga
Beda halnya ketika pedagang kaki lima menggunakan kompor listrik saat hendak berjualan. Berkurangnya power api dan memerlukan kelistrikan untuk memasak, hal itu dianggap kurang efisien.
"Sebenarnya kurang efisien ya, kalo abis dagang harus ngecas dulu, ribet. Saya lebih praktisan pake gas. Karena saya udah biasa di gas, ya enakan di gas lah udah.. karena power dari gas itu, apinya bisa dibesarin dan kecilin," ujar pedagang batagor.
Untuk diketahui, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan menggunakan kompor induksi masyarakat bisa memasak dengan lebih hemat 10-15 persen dibandingkan dengan kompor elpiji, yang artinya bisa berhemat hingga Rp8.000 per kilogram.
Sumber: fajar