Anies di Mata Mantan Ketum PBNU: Orang Baik, Intelek, Punya Visi dan Misi Bagus ke Depan

Anies di Mata Mantan Ketum PBNU: Orang Baik, Intelek, Punya Visi dan Misi Bagus ke Depan

BeritakanID.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai Anies Baswedan adalah sosok yang bagus. Ia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta itu  sosok yang intelektual, dan juga muslim yang taat.

“Orang baik, intelek, punya visi dan misi bagus ke depan dan Islam yang taat,” katanya usai digelar dakwah seni para perupa di Langgar Art, Kelurahan Kayutangan, Kota Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 18 September 2022.

Penilaian itu diungkapkan Said Aqil menanggapi soal Anies Baswedan yang menyatakan siap maju secara calon Presiden (Capres) 2024 jika ada partai politik yang bersedia mengusungnya.

Lulusan Umm Al Qura University-Makkah itu juga menyinggung soal Pilpres 2024. Ia berharap pesta demokrasi tersebut dijauhkan dari tangan oligarki. Menurut Said Aqil, kekuasaan karena uang akan menghancurkan demokrasi. “Kita harapkan Pilpres 2024 jauh dari sistem oligarki,” ujarnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan memang menyatakan siap untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024 jika ada partai politik yang meminangnya. “Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya,” katanya dikutip dari Reuters di Singapura.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan, dengan tak jadi anggota partai politik manapun, itu memberikan dirinya kesempatan berkomunikasi dengan semua partai politik.

Suami Fery Farhati itu mengatakan, beberapa survei juga memberinya kredibilitas dengan menempatkan dirinya sebagai orang yang bertarung dalam kontestasi 2024 nanti. “Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas,” jelasnya.

Anies juga mengatakan, masyarakat bisa menilai dirinya berdasarkan kerja nyata yang telah ia lakukan selama memimpin Jakarta. “Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak,” ujarnya.

Duet Anies-AHY

Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief beberapa waktu lalu mengunggah foto Anies Baswedan bersama Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PKS Ahmad Syaikhu, Ketum NasDem Surya Paloh serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Diketahui, momen itu diambil di acara pernikahan anak dari kader Partai NasDem Sugeng Prawoto. Acara tersebut dihelat pada Minggu, 18 September 2022 malam. Foto tersebut pun viral di media sosial.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga menilai, pertemuan tersebut bukan tanpa arti. Salah satunya, kata dia, indikasi akan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

“Tiga partai tersebut tampaknya sudah solid untuk mengusung Anies. Mereka terlihat sudah satu bahasa dalam mengusung Anies,” katanya kepada KBA News.

Ia menjelaskan, kebersamaan tiga partai politik juga sudah terlihat dua kali. Pertama, yaitu saat pernikahan anak Anies Baswedan, dan yang kedua saat pernikahan anak politisi NasDem tersebut.

“Masalahnya, mereka belum mendeklarasikan karena masih terganjal soal cawapres. Walaupun kandidat terkuat cawapres yang akan diusung masih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jadi, mereka akan mendeklarasikan Anies setelah purnabakti Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, pertemuan tersebut mengindikasikan bahwa mereka akan satu jalan untuk Pilpres 2024 nanti. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu mengatakan, pertemuan tersebut bisa dibaca bahwa mereka ingin menjodohkan Anies dan AHY.

“Kelihatannya arahnya ke sana ya, menjodohkan antara Anies dan AHY. Kalau kita lihat peta politiknya, antara NasDem, Demokrat dan PKS. Anies juga masuk nama yang direkomendasikan NasDem,” katanya kepada KBA News.

Ia juga menyampaikan, bahwa koalisi tiga partai, yakni NasDem, PKS, dan NasDem akan segera terbentuk. Hal itu, kata dia, hanya menunggu waktu saja. “Kemungkinan besar koalisi ini akan terjadi. Dan ingin ‘mengawinkan’ juga antara Anies dengan AHY. Kalau Anies dan AHY berjodoh, menurut saya itu hal yang bagus. Pasangan tersebut bisa jadi kuda hitam,” jelasnya.

Menurut dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu, tiga partai tersebut tentunya sudah membaca keuntungan satu sama lain. “Selama menguntungkan pada koalisi tersebut, mereka akan bersatu. Kalau tidak menguntungkan mereka tidak akan bersatu,” ujarnya. 

Sumber: kba

TUTUP
TUTUP