Zionis Tunduk Atas Tuntutan Jihad Islam, Gencatan Senjata Tercapai

Zionis Tunduk Atas Tuntutan Jihad Islam, Gencatan Senjata Tercapai

BeritakanID.com - Gencatan senjata antara gerakan Jihad Islam Palestina dan penjajah zionis, dimediasi Mesir mulai memasuki tahap realisasi pada Ahad malam, pasca agresi dan pertempuran yang berlangsung selama tiga hari, yang menyebabkan 44 warga Palestina gugur, dan 360 lainnya luka-luka.

Beberapa menit jelang realisasi gencatan senjata, Saraya Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam menginformasikan penembakan roket ke sejumlah permukiman zionis, sementara pesawat tempur Israel membombardir kawasan milik perlawanan di Khanyunis Barat.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Senin (8/8/2022), gerakan Jihad Islam dan penjajah zionis menegaskan realisasi gencatan senjata dan dihentikannya operasi militer.

Pasca pengumuman gencatan senjata, ratusan anggota Jihad Islam dan para pendukung perlawanan melakukan konvoi menuju rumah para syuhada, terutama ke rumah syahid Taisir al-Ja’bari di kawasan Syujaiyah, dan rumah syahid Khalid Manshur di Rafah, sambil menyuarakan apresiasi kepada para syuhada dan pejuang perlawanan.

Sementara itu Sekjen Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah menegaskan dalam konferensi persnya bahwa gencatan senjata mulai berlaku, pasca respon penjajah atas tuntutan gerakannya supaya membebaskan dua tawanan, syekh Basam al-Sa’di dan Khalil Awawida, serta menyebutkan kembali bertempur jika tuntutan mereka tak dipenuhi.

Nakhala mengatakan, badan kordinasi perlawanan dan segenap rakyat Palestina terlibat aktif dalam menghadapi agresi ini, dan menyampaikan terimakasih kepada segenap rakyat dan kekuatan perlawanan Palestina.

Nakhala menegaskan persatuan kekuatan perlawanan dalam menghadapi penjajah zionis, “Kami bersama Hamas dalam aliansi berkelanjutan, dengan sikap ini kami mampu menggagalkan proyek zionis.”

Menurut Nakhola, penjajah zionis berupaya menolak tuntuan pembebasan Syekh al-Sa’di, namun kemudian tunduk pada syarat yang kami tetapkan dengan jaminan dari pihak Mesir, disebutkannya bahwa Awawidah besok akan bebas dan dirujuk ke rumah sakit kemudian kembali ke rumahnya.
“Kami mendapati jaminan tertulis dari pihak Mesir untuk pembebasan syekh Basam al-Sa’di, namun pihak Mesir meminta untuk tidak menetapkan waktunya dan kami menyepakatinya,” ungkapnya.

Nakhola mengatakan, jika pihak zionis tidak komitmen dengan tuntutan ini, kami menganggap gencatan senjata itu tak berlaku dan kami akan memulai pertempuran baru tanpa ragu, dan setelah itu kami serahkan urusannya kepada Allah.

Bangsa Palestina dan perlawanan di Gaza mencatatkan capaian bersejarah dalam menghadapi agresi militer zionis yang menarget perlawanan di Gaza, tambah Nakhola.

Sementara pihak perlawanan melalui pertempuran ini berhasil memperlihatkan kesatuan sikap, termasuk dukungan dari Brigade Jenin, Nablus dan lainnya. Dan di saat zionis menganiaya syekh Basam al-Sa’di dan keluarganya, gerakan Jihad Islami bergerak untuk melindungi beliau dan melawan agresi, serta menegaskan bahwa bahwa bangsa Palestina satu kesatuan pada tataran geografi dan kebangsaan.

“Terdapat sikap yang jelas dan terukur, yaitu kesatuan wilayah, bangsa dan para pejuangnya,” lanjut Nakhola.

Pada Jumat sore, pasukan Israel mulai melancarkan agresi militer ke Gaza, yang mereka namakan sebagai “al-Fajr al-Shadiq” yang berlangsung hingga Ahad petang, menyebabkan 44 orang gugur, termasuk 15 anak-anak dan 5 orang wanita, serta 360 orang luka-luka, selain puluhan rumah dan bangunan serta fasilitas publik hancur total dan hancur sebagian.

Di lain pihak, para pejuang perlawanan Palestina merespon balik dengan menembakan ratusan roket ke sejumlah permukiman zionis di sekitar Gaza, dan kota-kota zionis lainnya di wilayah Palestina terjajah, dalam operasi yang dinamakan oleh Saraya Al-Quds sebagai “Kesatuan Wilayah”.

Sumber: suaraislam

TUTUP
TUTUP