BeritakanID.com - Tiga narapidana di dalam tahanan membuat minuman oplosan. Minuman berenergi dioplos dengan cairan pembersih tangan.
Tiga Narapidana (napi) tersebut merupakan penghhuni Lapas Kelas II B Cianjur, Jawa Barat.
Hasil oplosannya mereka minum. Akibat yang terjadi berikutnya dalah targis.
Kalapas Kelas II B Cianjur, Heri Aris Susila mengatakan ketiga warga binaan atau napi tersebut langsung dibawa ke RSUD Cianjur.
Ketiganya dibawa untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun nyawa seorang diantaranya tidak dapat tertolong karena saat ditemukan mulutnya sudah berbusa.
"Kondisi warga binaan saat ditemukan petugas tidak sadarkan diri di dalam selnya, untuk napi Rifky ditemukan dengan mulut berbusa dan berlendir. Ketiganya langsung dibawa ke RSUD Cianjur untuk mendapat pertolongan medis," kata dalam keterangannya dikutip, Selasa, 16 Agustus 2022.
Beberapa jam setelah mendapat perawatan, Rifky dinyatakan meninggal dunia karena mengalami dehidrasi akut.
Sedangkan dua orang napi lainnya Robi dan Nurmawan saat ini, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dugaan sementara cairan dan minuman penambah stamina di dapat dari dalam lapas.
Ditegaskannya, pihaknya membantah ada pesta minuman keras di dalam lapas sehingga menyebabkan seorang napi meninggal dunia dan dua orang lainnya mendapat perawatan di rumah sakit karena pemeriksaan ketat dan pembatasan aktifitas diterapkan di dalam lapas. Sedangkan untuk mendapat cairan pembersih dan minuman penambah stamina tidak dilarang.
"Jasad napi yang meninggal sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan. Kami mendapat keterangan kalau napi dengan kasus pencurian itu memang kecanduan alkohol sejak lama," katanya.
Saat ini, dua orang napi lainnya yang masih menjalani perawatan mendapat penjagaan dari petugas lapas dan kepolisian dengan kondisi mulai membaik. "Kita akan lebih memperketat lagi pengawasan dan pengiriman makanan serta minuman akan dibatasi," katanya.
Usai Pesta Miras Oplosan di Sleman
Tiga pemuda pesta miras oplosan di gudang kosong di Dusun Karongan, Kelurahan Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tak lama setelah menenggak miras oplosan, ketiganya mabuk lalu setelah itu meninggal dunia.
"Tiga korban meninggal dunia ini diduga mengonsumsi minuman keras oplosan di sebuah gudang rosok di wilayah Berbah pada Rabu (18/5)," kata Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Rony Prasadana, Kamis, 19 Mei 2022.
Ketiga korban meninggal tersebut berinisial AA (42) warga Prambanan, STR (42) dan TRY keduanya warga Berbah.
"Kami masih menyelidiki hal itu, karena kemungkinan masih ada korban lain," katanya.
Dikatakannya, kejadian berawal ketika tiga korban bersama-sama mengonsumsi minuman jenis mocca, sekira pukul 04.00 WIB Rabu, 18 Mei 2022.
"Mereka membeli minuman dengan cara pesan dan bayar di tempat (COD) dan diminum bersama di suatu gudang rosok," katanya.
Beberapa saat setelah mengonsumsi minuman itu, satu orang meninggal dunia, satu kritis dan satu orang lagi dilarikan ke RSUD Prambanan.
"Namun akhirnya dua orang lagi meninggal dunia, sehingga tiga orang yang meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan, polisi langsung menyelidiki di lokasi kejadian dan menyita barang bukti berupa sisa-sisa minuman keras yang dikemas dengan bekas botol air mineral.
"Kami juga memeriksa sejumlah saksi dan mengecek korban di rumah sakit. Dari keterangan yang didapat, sebelum meninggal dunia para korban mengalami perut mual-mual hingga pusing," katanya.
Sumber: fin