BeritakanID.com - Isu penundaan pemilu kembali mencuat di tengah dinamika yang terjadi di dalam negeri, mulai dari belum cairnya anggaran pemilu secara keseluruhan hingga kondisi global yang mengancam perekonomian Indonesia.
Bagi Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno, pemerintah tidak boleh menunda Pemilu 2024 dengan alasan apa pun.
"Enggaklah (penundaan pemilu). Penundaan hanya akan memancing keributan dan amarah publik. Pasti rakyat marah karena demokrasi ini sudah berjalan dengan mapan. Jadi janganlah ada upaya-upaya atau kegenitan supaya pemilu itu ditunda,” kata Adi ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/8).
Adi menuturkan, jika ada upaya penundaan pemilu dengan berbagai cara licik, maka pemerintah akan berhadapan dengan rakyat.
"Intinya siapa pun yang melakukan indikasi itu, mesti akan berhadapan dengan rakyat. Rakyat akan marah,” imbuhnya.
Di sisi lain, ia mewanti-wanti pemerintah untuk tidak mengorbankan demokrasi demi hasrat kekuasaannya melalui penundaan pemilu. Pasalnya, hal akan mmantik amarah rakyat.
Baca Juga
- Viral Gus Miftah Berkata Kasar ke Penjual Es Teh saat Pengajian, Padahal "Digaji Rakyat" Rp18 Juta per Bulan
- Aipda Robig Tembak Siswa SMK, Kronologi Versi Kapolres dan Propam Berbeda di RDP dengan Komisi III DPR
- Ketahuan Bohong, Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMK Bukan karena Tawuran tapi Kesal Dipepet
"Jadi jangan pernah mengorbankan demokrasi hanya demi syahwat kekuasaan tertentu. Rakyat akan marah, dan rakyat akan melawan, demokrasi ini sudah berjalan, jangan lagi diotak-atik lagi,” tutupnya.
Di sisi lain, Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina akan selalu dikait-kaitkan oleh pemerintah. Hingga akhirnya dijadikan alasan untuk menunda pemilu.
"Apakah akan ada efek dari perang Ukraina dan Rusia terkait pemilu? Menurut saya secara teoritik tidak ada efeknya, tetapi kenyataannya itulah yang dikait-kaitkan sekarang, jadi alasan meski secara teoritik tidak ada,” ujar Ray ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/8).
Sumber: RMOL