BeritakanID.com - Pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) mengunggah video yang coba mengingat kembali tragedi di KM 50.
Tragedi KM 50 merupakan suatu peristiwa yang menewaskan 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu.
Terlihat dari kolom komentar video itu, banyak yang kemudian menghubungkannya dengan kasus yang dialami Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui banyak yang mengkaitkan kasus KM 50 dengan pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo.
Bahkan saat Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, langsung trending lagi tragedi KM 50 di media sosial Twitter.
Netizen banyak yang menghubungkan nama Ferdy Sambo dengan tragedi KM 50 karena pada saat menjadi Kadiv Propam ialah yang memeriksa etik anggota Polri yang terlibat.
Jika dilihat dari dalam video itu, ada pernyataan yang berharap agar pelaku hingga orang-orang intelektual yang terlibat dalam kematian 6 laskar FPI bisa dihukum seadil-adilnya.
"Semoga Allah SWT menghancurkan sehancur-hancurnya mereka yang pelaku, sampai memerintahkan hingga semua yang terlibat atas kematian 6 syuhada pengawal kami," ucap suara yang ada di dalam video yang diunggah UAS pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Selain itu, Ustadz Abdul Somad atau UAS juga menuliskan narasi yang cukup menohok di kolom caption video unggahannya tersebut.
UAS menilai, manusia mungkin boleh jadi tidak menghiraukan, tapi jangan terus menerus merasa kecewa dan bersedih.
"Ketika manusia tak menghiraukanmu, jangan kecewa, jangan bersedih. Berbisiklah ke bumi, malaikat-malaikat di langit mengaminkan doamu. Allah buat sesuatu yang tak terlintas di hati dan fikiran manusia," tulis UAS di kolom caption.
Sebelumnya Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut menyoroti drama kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
UAS menyebut pada saat ini sedang terjadi perubahan yang luar biasa dan kasus ini sampai akhirnya menyeret institusi kepolisian.
UAS Menilai bahwa drama pembunuhan Brigadir J sudah bukan lagi sinetron televisi saja, tetapi diangkat dari kisah nyata.
"Sekarang 2022, terjadi perubahan yang luar biasa. Bukan sandiwara radio, bukan sinetron televisi, tapi true story. Episode per episode dari Bharada E, Brigadir J,” kata UAS, pada saat berbicara di acara dialog nasional bertajuk 'Islam adalah Elemen Kekuatan NKRI' pada Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu.
Menurut UAS, skenario pembunuhan itu sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa dan rapih agar tidak ada orang lain yang mengungkapnya.
Hanya saja, karena adanya faktor 'ibu' yang menjerit membuat kasus pembunuhan itu akhirnya terungkap ke publik juga.
"Tapi jangan lupa, kenapa semuanya ini bisa muncul. Padahal semuanya sudah berkolaborasi yang begitu indah dengan konfrensi pers yang sempurna, prefect," ujar UAS.
"Kenapa bisa batal itu semua? Karena ada seorang ibu yang menjerit, dia minta itu peti dibuka," tambahnya.
Sumber: disway